"Ooohhh...." Ola mengerang panjang. Tubuhnya meliuk-liuk tidak karu-karuan. Ola merasakan geli luar biasa saat gaunnya sudah terangkat ke atas kepalanya. Akhyar mengecup-ngecup ketiaknya dengan kecupan selembut mungkin karena dua tangannya ikut terangkat. Ola yang terangsang hebat, kini benar-benar pasrah. Dia biarkan suaminya sibuk sendiri melepas seluruh pakaiannya. "Masih banyak yang harus kita lakukan, Mas. Ambil barang-barang ... mengemasi. Kemaleman nanti kita ke sana," keluh Ola. Dia sangat ingin bertemu besan serta anak dan menantunya. "Tenang, Sayang. Semua Keni yang atur. Keni bilang siap," balas Akhyar berusaha menenangkan Ola. Tubuh Ola yang kini polos terbaring di atas sofa. Dia tatap suaminya yang masih berpakaian lengkap berdiri mengamatinya dengan senyuman hangat. Perl