Murka

1218 Words

Sedang Vian dan Gina langsung pergi, jalan-jalan dan shoping sesuai permintaan Gina. Tak lama kemudian. Brak! Pintu kamar mandi terhempas, Rangga bersama Sekertaris Rey berlari menghampiri Nadia yang sudah terkapar di lantai. "Nadia! bangun! Ada apa denganmu?" Menepuk-nepuk lembut pipi gadis yang sejak satu jam lalu mengguncang ketenangannya. Rangga menjadi tak tenang ketika mendapat laporan bahwa Vian melihat kebersamaannya bersama Nadia di kampus tadi, di tambah degan kabar bahwa Gina juga memiliki bukti kebersamaannya dengan Nadia di mobil tempo hari. Hal itu membuat Rangga semakin cemas, takut jika bocah tengik itu marah dan melampiaskannya pada Nadia. Dan benar saja, hari ini dia menemukan Nadia sudah terkapar di lantai kamar mandi, dengan darah, dengan kulit wajah yang sudah

Free reading for new users
Scan code to download app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Writer
  • chap_listContents
  • likeADD