Kakak kesayangan

1381 Words

Di bawah teriknya matahari. Aku berjalan lesu, aku tidak tahu harus pulang kemana hari ini. Kembali ke Apartemen, rasanya tidak mungkin, itu hanya akan mematik kembali luka di hatiku. Ke rumah ibu? Itu lebih tidak mungkin. Akan timbul banyak pertanyaan dari ayah dan ibu nanti. Aku memijit pelipisku pusing. Tak lama kemudian, seorang anak kecil sedang berjongkok di samping trotoar, sambil memeluk kedua kakinya ia menangis. Gadis itu terlihat sangat ketakutan, entah hal apa yang membuatnya sampai seperti itu. Baru saja aku bergegas hendak menghampiri, seorang bocah laki-laki datang dan mendekapnya. Beberapa kali mengusap kelapa bocah gadis kecil itu dengan lembut. “Jangan menangis, aku sudah disini.” Tutur bocah laki-laki kecil itu dengan cemas, gadis kecil tadi mendongkak dan langsung mem

Free reading for new users
Scan code to download app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Writer
  • chap_listContents
  • likeADD