Part 77 : Lelucon Takdir

1133 Words

Abbas memilih menjernihkan pikiran di ruang kerjanya seorang diri. William yang menjadi musuh utama sudah mulai terang-terangan menampakkan apa yang diinginkan oleh pria tersebut. Praktis Abbas perlu menyusun strategi lain guna lebih bisa mengantisipasi segalanya.               Tatapan mata Abbas tajam melihat layar ponselnya. Menghubungi Sutopo bisa jadi solusi agar ia bisa menentukan langkah terdekat. Namun, ia justru tersentak saat ponselnya bergetar dan nama orang yang tadi sempat ia hubungi tertera di sana. Jemari Abbas bergetar. Ia menunggu sampai getar itu terasa cukup lama kemudian menggeser tombol terima.               Halo? Maaf tadi aku lagi kerja. Ada apa?               Sambar sebuah suara yang sangat ia rindukan. Abbas terdiam sejenak, menikmati bagaimana frekuensi suara i

Free reading for new users
Scan code to download app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Writer
  • chap_listContents
  • likeADD