22. Kadar Yang Sama

1512 Words

    Setumpuk pekerjaan sudah cukup membuat Jee terdampar di atas alas tidur. Hampir 2 hari ini Jee tidak menikmati bagaimana rasanya tidur di kamar dengan kasur nya yang empuk. Bahkan Jee seolah sudah lupa dengan suasana rumah yang dulu sempat Jee tempati bersama dengan ayahnya yang sudah lama pergi. Ya, hanya dengan ayahnya Jee memilih untuk tinggal bersama, selain Jee merasa tidak tega karena ayahnya sudah lama sakit-sakitan, hanya orang tua laki-laki lagi yang selalu Jee jadikan tempat untuk menumpahkan keluh kesah bahkan masalah tentang vonis dokter.     Sambil mengamati langit-langit ruangan yang sama sekali tidak Jee rubah bahkan warna ruangan itu sendiri masih sama, Jee terus memikirkan ucapannya saat menyebut Shaila sebagai anaknya. Entah Jee menganggap jika gadis kecil itu sudah

Free reading for new users
Scan code to download app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Writer
  • chap_listContents
  • likeADD