When you visit our website, if you give your consent, we will use cookies to allow us to collect data for aggregated statistics to improve our service and remember your choice for future visits. Cookie Policy & Privacy Policy
Dear Reader, we use the permissions associated with cookies to keep our website running smoothly and to provide you with personalized content that better meets your needs and ensure the best reading experience. At any time, you can change your permissions for the cookie settings below.
If you would like to learn more about our Cookie, you can click on Privacy Policy.
Siang sudah terjalin sangat intim saat Jee dan Yoanna telah membuat janji untuk bertemu. Kali ini Jee telah menyelesaikan semua urusan kantor dan saatnya Jee berkunjung ke rumah calon istri dan anak kandungnya. Dua kotak berisi miniatur serta kamera sudah berada di tangan, Jee sengaja menghiasnya hanya dengan pita tanpa bunga seperti kebanyakan pria. Memang Jee malas jika berpikir mengenai rayuan, ia hanya pandai merayu di ranjang. Di depan pintu rumah Yasmine ia tidak sabar ingin segera mengungkapkan niat menikahi Yoanna kepada ibunya. Dengan menyusuri ruang tamu dan ruang tengah Jee menuju dapur, di sana Yasmine tengah sibuk membuat kue dan makanan kesukaan Maria. "Hai Mami," Jee mengecup pipi Yasmine. "Sibuk ya?" Yasmine selalu menyukai bagian di mana Jee datang secar