CHAPTER: 4

935 Words
Tinnn Tinnn Tak lama, gerbang terbuka dan tampaklah mansion mewah dan sangat megah berdiri kokoh. Dengan gaya modern dan rumah kaca disisi kirinya, terlihat sangat mewah Verda turun dari mobil dan membuka pintu belakang mobilnya "Kalian! Cepat bantu saya" ucap Verda kepada dua orang bodyguard yang berdiri didepan pintu "baik nona" sahut bodyguard itu "Bawa kekamar tamu lantai 1 saja" ucap Verda 2 bodyguard itu meletakkan pria itu diatas kasur, tak lama datanglah dokter Bima bersama 3 orang perawat lainnya "Tolong dia dok" ucap Verda "Kami akan berusaha nona" sahut dokter itu Verda meninggalkan kamar itu dan langsung menuju kamar utama rumah itu yang berada dilantai 3. Verda membersihkan diri dan berganti pakaian Sore ini, Verda mengenakan baju rajut berwarna hijau lumut dan hot pans. Ia beranjak menuju kelantai 1. Bertepatan itu, dokter Bima keluar dari kamar pria itu "Dok, gimana keadaannya?" tanya Verda "Tenang saja, dia sudah baikbaik saja tidak ada yang perlu dikhawatirkan" jawab Dokter Bima "Apa yang terjadi kepadanya dok?" tanya Verda "Dia mengalami luka tembak didada kanannya, tapi pelurunya sudah dikeluarkan dan sedikit pergeseran tulang dengkul. Dia akan butuh istirahat untuk beberapa hari kedepan" ucap dokter Bima "Oh, baiklah. Terima kasih dok" ucap Verda "Maria saya antar" lanjut Verda Setelah mengantarkan dokter Bima, Verda langsung menuju kamar pria itu. Mata pria itu terpejam rapat, Verda tak tahu siapa dia. "Maid, ambilkan air hangat" ucap Verda "Ini nona" jawab maid itu sambil menyerahkan sebaskon air hangat dan handuk kecil Dengan telaten, Verda membersihkan wajah, tangan, d**a, dan kaki pria itu. Ada tarikan tersendiri sehingga Verda melakukan itu. Selesai membersihkan pria itu, Verda duduk disisi ranjang dan tertidur disana. >>Laverda>Laverda<< Bel istirahat sudah berbunyi, semua siswa langsung menuju kantin. Begitupun dengan Nessa bersama Elen dan Zita teman barunya. Nessa memasuki kantin dan langsung duduk dikursi sebelah Joan, Zita duduk disebelah kiri Rey sedangkan Elen sedang memesan makanan "Gue gabung ya" ucap Nessa "Gabung aja neng," sahut Rey Sedangkan Joan mendengarkan tanpa minat, Tak lama, Elen datang dan duduk disebelah kanan Rey, Nessa selalu saja terang terangan memandang wajah Joan yang membuat Joan menjadi risih karenanya "Yaelah lo pada, gue pesenin pesenan kalian. Eh malah tempat duduk gue dikasih buat cewek cewek, jahat emang" cerocos Evan "kebetulan" batin Joan Joan berdiri dan berjalan sambil menarik Evan menuju meja Verda "Eh, woy! Pada kemana lo pada! Gue lo tinggal aje" teriak Rey dan ikut menyusul Sampai didekat meja Verda, Joan berdehem "Boleh gabung?" tanya Joan "Duduk aja" ucap Verda Ketiga most wanted itu langsung duduk dikursi kosong itu dan menyantap makanan mereka bersama Verd Sedangkan diujung sana, Nessa menatapnya dengan geram. Bel pulang sudah berbunyi diseluruh penjuru MHS. Semua murid langsung menuju parkiran ataupun gerbang sekolah untuk pulang Begitupun dengan Lesta dan Verda, mereka akan segera pulang namun langkah mereka terhenti oleh panggilan seorang guru "Nak, tolong letakkan ini dimeja ibu ya" ucap guru yang setau Verda bernama Inka, seorang guru seni disini Akhirnya dengan terpaksa kedua gadis itu menuju ruang guru dan meletakkannya di meja bu Inka Sampai diparkiran hanya tersisa 4 buah mobil disana, Bugatti milik Verda, Lambo milik Joan, Ferarri milik Lesta dan satu lagi Ferarri milik Evan. Verda sempat berhenti untuk mengikat tali sepatunya yang terlepas "Ver gue duluan ya, mau anter opa gue ke bandara soalnya" ucap Lesta "Oke, take care ya buat opa lo" ucap Verda "Oke, dadah" ucap Lesta sambil melajukan mobilnya Saat hendak menaiki mobil, Verda melihat bannya yang bocor. Dia sangat kesal, ulah siapa yang mengerjai dirinya. Sudah banyak u*****n kesal keluar dari bibir mungilnya "kenapa?" intrupsi suara dibelakangnya "eh lo, ini ban gue pada bocor" ucap Verda "Suruh bengkel ambil aja kesini" ucap pria itu "Eh iya, udah kok tadi. Gue duluan ya" ucap Verda hendak beranjak namun terhenti "Btw, gue Joan. Lo Verda kan?" ucap pria itu yang ternyata adalah Joan "Eh iya hehe" ucap Verda "Balik sama gue aja" ucap Jaon "Tap-" belum berakhir kalimatnya sudah dipotong oleh Joan "Gak ada penolakan" ucap Joan. Akhirnya Verda langsung memasuki Lamborghini milik Joan, Suasana Mobil itu hening, hanya ada lantunan Lagu One Call Away yang dinyanyikan oleh Charlie Puth Tak terasa, kini kedua remaja itu sudah tiba dimansion Roland "Makasih Jo" ucap Verda "Sama sama" jawab Joan "Hatihati" ucap Verda lagi Mobil Joan sudah berlalu meninggalkan mansion besar milik keluarga Roland Verda memasuki mansion dan hendak menuju kamarnya, namun dihentikan oleh sang papa "Dari mana semalam?" tanya Gill "Dari rumah temen pa" jawab Verda "Kenapa gak ngabarin?" tanya Gill lagi "Aku lupa pa, maaf"ucap Verda menunduk "Kamu Menginap dirumah lelaki yang tadi mengantarkan kamu?" tanya Gill menahan marah "Gak pa, aku cuma dianter dari sekolah sama Joan karena ban mobil aku bocor" ucap Verda "halah, jangan percaya pa, maling mana ada yang ngaku" sahut Nessa kompor "Verda! Sejak kapan papa mengajarkan kamu seperti itu terhadap lelaki?! Papa kecewa sama kamu? Apalagi sampai menginap dirumah lelaki" bentak Gill "Gak pa Verda gak bohong" ucap Verda diiringi tangisnya "Verda! Papa tidak mengajarkan kamu untuk melawan?" teriak Gill menggema dimansion itu "Memangnya kapan papa ngajarin Verda?!" teriak Verda tak kalan kencang Plak Satu tamparan keras mendarat mulus di wajah cantik Verda, membuat sudut bibirnya berdarah. Verda memegang pipinya yang terasa panas "Papa jahat" gumam Verda smabil nenggelengkan kepala dan berlari keluar mansion. 
Free reading for new users
Scan code to download app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Writer
  • chap_listContents
  • likeADD