Lola pun akhirnya sampai di kelas sepuluh IPS 5. Disana sudah banyak teman-temannya yang menunggu.
“Lola gapapa?” ujar Cinta.
“Lola gapapa. Eh Andra mana ya. Lola belum minta maaf sama Andra. Gara-gara Lola Andra jadi di pukul” ujar Lola merasa bersalah.
Kemudian dari arah belakang Andra datang ingin menenangkan Lola.
“Lola, Andra gapapa kok.” ujar Andra sambil tersenyum. Membuat Lola menjadi tenang. Namun seakan teringat dengan ajakan pulang dari Galaksi, Lola pun merengut lagi.
“Loh, Lola kenapa ?” tanya Rama saat melihat wajah Lola yang merengut.
“Lola mau pulang” ujar Lola dengan lesu.
“Kenapa La? Lo sakit?” tanya Cinta dengan nada khawatir.
“Lola, cuman pusing aja” ujar Lola membat alasan.
“Yaudah, Rama ke ruang guru dulu ya minta surat ijin. Nanti Rama anterin Lola pulang” jawab Rama yang membuat lola senang sekaligus terkejut.
“Eh Lola pulang sendiri aja. Rama kan harus jaga kelas. Nanti mereka pada nakal loh kalo Rama gaada. Lola gapapa pulang sendiri kok” ujar Lola meyakinkan.
“Yaudah nanti tapi kalo Lola udah pulang, kabarin Cinta ya” ujar Cinta kemudian.
Saat ini, Lola sudah sampai ke pos satpam untuk memberikan surat agar dia dapat segera keluar dari gerbang SMA PAHLAWAN. Sewaktu Lola meninggalkan gerbang SMA PAHLAWAN, tanpa sengaja Sony yag tengah mengambil bola basket yang mengelinding sampai ke pos satpam melihatnya. Setelah mengambil bola basket dia pun berjalan ke lapangan basket dan mengatakan kepada Galaksi.
“Eh Gal, gua tadi liat cewek lo, waktu gua mau ambil bola” ujar Sony.
“Lah lo kan ambil bola di deket pos satpam, bukan di kelasnya si Ardy” tanya Agas yang kebingungan.
“Lah orang tadi gua liatnya si Lola lagi keluar dari gerbang sambil bawa tas” ujar Sony yang langsung membuat Ardy sadar.
“Wah ojek lo kaga laku buat Lola bos. Buktinya dia balik duluan” ujar Ardy dengan tawa yang keras.
“Berisik lo. Gua minta nomornya si b**o” ujar Galaksi kepada Ardy yang pasti punya nomor Lola karena mereka sekelas.
Ardy pun memberikan nomor Lola ke Galaksi. Kemudian dengan cepat Galaksi mengirim pesan ke Lola.
From : 08154321xxxx
Kenapa balik? Gua kan udah bilang Lo balik sama gua.
Pesan Galaksi sudah ada tanda dua, dan tak lama kemudian sudh berwarna biru yang artinya sudah dibaca oleh Lola. Namun setelah ditunggu beberapa menit Lola tak kunjung membalas. Membuat Galaksi geram dan akhirnya memutuskan untuk menelfon Lola.
“Halo” ujar Lola yang menerima panggilan dari nomor tidak dikenal.
“Selain b**o lo juga tuli ya. Gua kan udah bilang. Lo balik sama gua. Kenapa lo udah baik duluan b**o” ujar Galaksi meluapkan kekesalannya. Teman-teman yang melihatnya pun hanya menggelengkan kepala.
“Loh, ini siapa. Kok marah-marah sama Lola. Udah gitu tau lagi kalo Lola udah pulang. Iya Lola udah pulang ini lagi naik tayo” ujar Lola dengan pelan
“Gua Galaksi, LOLAAAAA” ujar Galaksi dengan emosi yang sudah di ubun-ubun.
“Oh, Galaksi. Eh Galaksi. Yah harusnya Lola gausah angkat ini telfon” ujar Lola meracau tidak jelas.
“Rumah lo dimana besok gua jemput. Nomor gua jangan lupa di simpan” ujar Galaksi setelah menenangkan pikirannya.
“Gamau ngasih tau. Udah ah. Lola udah sampe. Bye Galaksi” ujar Lola yang memutuskan panggilan Galaksi begitu aja.
“Ckk. Sinting tuh cewek” ujar Galaksi.
“Udah lah Gal, namanya juga Lola” ujar Sony.
Setelah itu mereka melanjutkan permainan basket mereka sampai bel pulang berbunyi.
Sementara itu, saat ini Lola sedang berjalan dari halte depan apartemen Angkasa. Dia berjalan agar segera sampai di tempat tinggal yang sudah ia tempati selama 2 tahun.