Tuduhan Jeff Terhadap Viyone

1020 Words
"Anakku... Anakku...," desisnya lirih, sebelum perasaan kehilangan itu mengepungnya. Ia menjerit histeris, air mata mengalir deras di pipinya, dan kesedihan yang mendalam mendera hatinya. "Mama," panggil Chris berusaha menenangkan Viyone, menyeka air mata yang membasahi wajah ibunya. "Chris, bagaimana dengan adikmu?" tanya Viyone. Chris mengeluarkan air mata dan menjawab," Mama, adik sudah pergi!" Raut wajah Viyone semakin pucat dan tangisannya pun pecah di malam itu juga. Chris ikut menangis melihat ibunya yang sedang berduka dan menangis dengan terisak. "Di mana papamu?" tanya Viyone yang menatap Chris dengan tatapan sedih. "Papa kembali ke perusahaan, Mama jangan cemas. Papa semalam datang menemani Mama," jawab Chris yang berusaha menyembunyikan kebenaran. Ia tidak ingin ibunya semakin terluka. "Apakah benar, Papamu masih datang menemani mama?" tanya Viyone "Iya, Mama harus jaga diri baik-baik! Kalau papa melihat Mama seperti ini dia pasti khawatir," jawab Chris yang berusaha membujuk ibunya. Viyone yang masih kehilangan, sedikit lega mendengar jawaban putranya. Baginya suaminya yang dia cintai masih sedikit memperhatikan dirinya. "Kalau mama tahu yang sebenarnya, Pasti semakin terluka. Aku harus menjumpai papa. Apa pun syaratnya, aku harus bisa membawa papa kemari," batin Chris. Jeff yang tinggal bersama Meliza di sebuah rumah mewah, Ia menghabiskan beberapa gelas minuman keras. Rasa kecewa dan putus asa setelah kehilangan darah dagingnya yang telah usia 8 bulan dalam kandungan. "Jeff, Jangan terlalu sedih! Kita masih muda dan akan memiliki anak juga. Kenapa kamu harus terpuruk hanya karena wanita itu. Semua karena kelalaian dia yang suka ikut campur urusanmu," ujar Meliza. Jeff mengusap wajahnya dan berkata," Kami menikah selama enam tahun dan selama ini aku berharap bisa memiliki seorang anak. Kami menunggu kelahiran anak ini. Tapi, pada akhirnya aku harus kehilangan." Meliza sengaja memprovokasi pria itu yang sedang putus asa," Jangan terlalu sedih. Kamu masih ada aku. Lupakan saja dia. Sekarang kamu tidak ada alasan lagi untuk bersamanya. Anakmu sudah meninggal karena dia. Mungkin saja dia sengaja ingin membunuh anakmu agar bisa membalas dendam karena kita diketahui bersama." Jeff mengepal tinjunya dan menahan emosi, Ia termakan hasutan wanita itu. "Percayalah! Apa yang terjadi hanya kesengajaannya. Sangat gila, bukan? Dia hanya mengutamakan Chris yang bukan darah dagingmu. Selama ini kamu sudah memberikan segalanya untuk mereka. Tanpa kamu, anaknya juga tidak mungkin bisa tinggal di tempat yang mewah dan makan kenyang. Beginilah caranya dia membalas dendam. Bayi dalam kandungannya sangat kasihan dan malang," ujar Meliza. "Benar apa katamu! Semua ini adalah kesengajaan dia, Padahal selama ini aku sudah membiayai anak sampah itu yang tidak tahu siapa ayahnya. dan dia mengunakan cara ini membalasku!" geram Jeff yang semakin membenci istrinya. *** Dokter yang menangani Viyone datang memantau kondisi Viyone yang masih lemah akibat keguguran. Chris, putra Viyone, dengan cemas dan perhatian menyaksikan ibunya yang terbaring lemah di ranjang rumah sakit. Wajah Chris terlihat tegang, namun matanya yang tajam tak lepas dari dokter yang sedang menjelaskan kondisi ibunya. "Bibi Dokter, Apakah kondisi mama saya sudah baikkan?" tanya Chris yang berdiri di samping ranjang, sambil memegang tangan ibunya yang lemah. "Butuh banyak istirahat, Kondisi nyonya Hamilton masih lemah. Tidak boleh banyak bergerak," jawab dokter dengan nada lembut namun tegas. Mendengar penjelasan dokter, Chris mengangguk dan menatap ibunya dengan penuh kekhawatiran. Viyone, yang tampak terbaring lesu di ranjang, menatap dokter dengan mata berkaca-kaca. Ia kemudian mengumpulkan keberanian untuk menanyakan sesuatu yang sudah lama mengganjal di hatinya. "Dokter, saya ingin tahu sesuatu, bayi saya laki-laki atau perempuan?" tanya Viyone dengan suara lirih dan masih sedih. Dokter menatap Viyone dengan penuh simpati, lalu menjawab, "Laki-laki," Mendengar jawaban itu, Viyone menutup matanya dan air mata mulai menetes di pipinya. Chris, yang menyaksikan ibunya menangis, merasa d**a terasa sesak. Ia merangkul ibunya dengan lembut dan berbisik, "Tenang, Ma. Kita akan melewati ini bersama. Mama masih ada aku!" Dokter itu menatap Viyone dengan wajah serius, "Nyonya, saat kecelakaan terjadi, kandungan Anda mengalami luka parah sehingga kami harus mengangkat rahim Anda. Ke depannya, Anda tidak bisa mengandung lagi." Viyone terpukul mendalam mendengar pengakuan dokter itu. Hancur sudah impiannya untuk melahirkan anak sebagai buah cinta bersama suami yang dicintainya. Mata Viyone berkaca-kaca, air mata tak tertahan mengalir deras di pipinya. Chris berusaha memberi semangat, "Mama, jangan menangis. Mama masih ada aku. Aku akan selalu di sisimu." Viyone mencoba tersenyum, namun hatinya tetap hancur. "Jeff berharap aku bisa memberinya anak, sekarang...," ucapnya terhenti, tangisan Vivian semakin pecah kala menyadari kenyataan yang pahit ini. Chris memeluk erat Viyone, mencoba menghibur hati ibunya yang sedang terluka. "Nyonya, Sabarlah! Semua akan berlalu. Anda beruntung masih memiliki seorang anak yang berbakti," bujuk Dokter itu yang berusaha menenangkan pasiennya. Tak lama kemudian Dokter itu pergi meninggalkan Viyone dan Chris di sana. "Mama, Jangan menangis lagi! Mama belum sembuh!" kata Chris yang membujuk ibunya dengan penuh perhatian. Tiba-tiba suara hentakan pintu terdengar sehingga mengejutkan Viyone dan Jeff, Brak!" Viyone dan Chris langsung menoleh ke arah pintu tersebut. Mereka melihat Jeff berdiri di sana dengan tatapan tajam seolah emosinya yang akan meledak. Viyone menatap suaminya dengan tatapan kesal dan berusaha menahan emosinya di depan putranya itu. "Untuk apa kau datang lagi?" tanya Viyone. "Chris, kamu pergilah jalan-jalan di luar!" pinta Viyone. "Iya, Ma," jawab Chris yang turun dari ranjang dan berjalan keluar dari kamar itu. Karena mencemaskan ibunya, anak itu akhirnya berdiri di luar kamar tanpa sepengetahuan orang tuanya. Jeff melangkah sambil mengatakan,"Kau sengaja melakukan ini padaku. Untuk membalas dendam. Dasar wanita iblis," ketus Jeff. Viyone semakin terpukul mendengar tuduhan dari suaminya itu," Apa yang kau katakan, Ha? Aku yang mengandung dan aku yang keguguran hingga hampir mati. Kenapa kau bisa menuduhku sembarangan? Jeff Hamilton, kau adalah b******n tidak tahu diri," bentak Viyone." Di saat istrimu menderita selama masa hamil. Kau sedang bersenang-senang dengan wanita lain. Apakah kau tidak merasa bersalah dan menyesal sedikit pun," ucap Viyone yang merasa hancur dan sakit bagaikan ditikam belati. "Kau tidak perlu mencari alasan menyalahkan aku, Aku bukannya tidak tahu apa yang ada dipikiranmu itu. Kau membenciku dan sengaja jatuh agar anakku meninggal. Kau sengaja membunuhnya agar aku sedih dan sakit. di matamu hanya Chris anakmu. Asal kau tahu selama ini aku tidak suka melihat anak itu karena dia bukan darah dagingku,"kata Jeff dengan nada mengema ruangan kamar itu. Tanpa mereka sadari Chris yang berada di luar telah mendengar semuanya.
Free reading for new users
Scan code to download app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Writer
  • chap_listContents
  • likeADD