Wira tentu sadar. Meski ia berpura-pura memejamkan mata. Tangan dan kakinya diikat. Mulutnya juga dilakban. Perutnya sakit karena tadi ia dihajar habis-habisan. Sementara itu, beberapa orang yang memukulnya tadi sedang saling menyalahkan atas tindakan yang mereka lakukan tadi. Mereka mengira kalau Wira adalah musuh mereka. Tapi begitu dikonfirmasi pada atasan, lelaki itu bukan dari bagian musuh mereka selama ini. Ya maksudnya memang Wira. Namun sayangnya kan sudah terlanjur dipukul dan mereka takut apa yang mereka lakukan ini akan diketahui oleh orang banyak jika dilepas begitu saja. Akhirnya, mereka membawa Wira masuk ke dalam kapal pengangkut terakhir untuk berlayar menuju kapal besar. Tim Wira yang baru saja tiba tentu saja menangkap keberadaannya yang baru saja diangkut naik ke atas