6 SUSTER TERKUTUK

2163 Words
Helikopter membawa Rhysand dan Ronan kembali ke kota malam itu juga, ini akan menjadi awal baru untuk kehidupan Rhysand. Dia akan berusaha lebih keras membuka aib sang paman dan membereskan semua kekacauan yang sempat ia tinggalkan selagi kakek tidak ada disana. Helipad di mansion mewah itu menjadi tempat tujuan mendarat helikopter yang dioperasikan oleh Ronan itu, deru berisik disana cepat membuat beberapa penjaga datang mengamankan. Helipad berada tidak jauh dari area kamar Isara ia yang masih terjaga mendengar jelas suara itu lalu mengintip di jendela kamarnya itu, sebuah helikopter mendarat halaman yang luas itu, penjaga berlarian dan juga pembantu disana tampak menyambut orang yang datang itu. “Siapa yang datang malam-malam seperti jni?” “Tuan Rhysand, oh anak kesayangan bibi Eva akhirnya kau kembali.” Di berisiknya suara helikopter itu suara Eva sang kepala pembantu terdengar jelas disana. “Tuan Rhysand?” Isara merasa pernah mendengar nama itu, tapi dia lupa dimana. Isara lalu kembali menutup jendelanya. Namun tiba-tiba dia ingat jadwal Elisa yang harus minum obat di tengah malam seperti ini, Isara bergegas mengambil seragam perawatnya untuk segera pergi ke kamar Elisa. Jujur dia selalu takut untuk mendatangi tempat itu, apa lagi sendirian setalah dilempar botol obat, sore tadi dia juga dilempar buku oleh Elisa, beruntung Eva sang kepala pembantu menolongnya. Isara membawa buku catatan dan kumpulan daftar harian milik Elisa keluar dari kamarnya, ia melihat sekilas orang-orang yang masih menyambut tamu dari helikopter itu ada Angela disana, lalu wanita mudah lainnya yang sepertinya itu si bungsu Vio tapi dimana Noah, Isara belum juga melihatnya. Tidak berlama-lama diluar sana Isara segera masuk ke ruangan utama utuk segera menyelesaikan tugasnya itu sebelum Bibi Eva menegurnya karena telat. “Kakak! Akhirnya kau kembali!” Suara Angela terdengar jelas disana, ia langsung memeluk Rhysand. “Semuanya baik-baik saja?” “Tidak terlalu, aku dan Vio kesulitan tanpamu.” Rhysand begitu menyayangi kedua adiknya itu ia segera memeluk keduanya. “Maafkan aku, banyak hal yang harus aku kerjakan, tapi kali ini aku tidak akan meninggalkan kalian lagi. Bagaimana mom?” “Ya seperti itu bahkan semakin parah saat kakak pergi.” Kata Vio. “Hemm istirahatlah, aku akan melihat mom.” Rhysand melepaskan pelukan kedua adiknya segera berjalan masuk ke dalam mansion menemui wanita paling ia cintai dan menjadi semangat hidupnya saat ini. Sepanjang jalan masuk mansion para pekerja rumah tampak menyapa dan memberi hormat kepadanya, Rhysand terkenal sangat ramah pada semua orang dia juga suka menyapa tanpa memandang apapun setatusnya membuat orang-orang di Mansion senang atas kembalinya dia. PRANGG.... Baru saja tiba didepan pintu kamar sang mama, Rhysand mendapatkan suara lemparan benda seperti kaca bersama dengan suara rintihan seseorang yang kesakitan. “Tuan Rhysand!” panggil Eva. “Bibi Eva apa itu!” “Buka pintunya cepat, mungkin itu suster Amanda kembali dilempar mom.” Pintu pun segera Rhysand bukan di susuk Eva yang masuk kedalam juga, pemandangan pertama yang mereka dapatkan adalah seorang suster yang berjongkok memegangi dahinya yang berdarah. “Suster Amanda!” Elisa melihat putranya datang ia langsung sibuk bangkit dari tempat tidurnya, “RHY! RHY! KAU PULANG NAK! KAU PULANG!” Rhysand masih terperangah melihat yang terjadi sang mama separah ini, sudah melukai orang lain lihatlah perawat itu berdarah. Tubuh Rhysand ditabrak sang ibu yang berhambur memeluknya penuh air mata. “Kau dari mana saja! Kau dari mana!” “Mom, maafkan aku.”ucap Rhysand namun matanya masih melihat kepada suster yang membelakanginya bersama bibi Eva itu. “Bibi Eva nonya Elisa belum meminum obatnya. Saya baik-baik aja, ayo berikan obatnya.” Isara memang merasa kasihan pada Elisa karena dia lihat wanita itu benar-benar menderita, kedua putrinya tampak tidak mempedulikan dia yang mungkin kesepian. “Suster Amanda, fikirkan dirimu lihat kau berdarah! Rhysand anak baikku sudah kembali, Nyonya Elisa akan lebih tenang” “Bibi, obat ini harus diberikan jika tidak besok nyonya Elisa akan mendapatkan dosis yang lebih besar.” “Rhy dia jahat, mom tidak suka dia! Dia jahat berani sekali menceramahi ku! Mom mau Mery kemana dia? Kemana Mery!” Elisa histeris disana tidak ingin melihat suster itu “Mom tenanglah, ada aku disini semuanya akan baik-baik saja.” Isara memunguti botol-botol obat yang dibuang Elisa lalu mulai membukanya. “Bibi Eva, jika seperti ini aku fikir lebih baik memberikan obat dalam bentuk cairan, itu akan lebih mudah untuk—“ Bruakk... Isara kembali menjatuhkan botol obat-obatan itu, ia begitu shocknya saat melihat laki-laki berstelan rapi merupakan anak majikannya yang baru kembali itu adalah laki-laki yang dia tolong di hutan dua bulan lalu itu. Rhysand sama terkejutnya dengan Isara, ia sampai mengedipkan matanya berkali-kali saat ia fikir salah lihat dan mengingat kembali wanita hutan yang menghilang itu namun ternyata orang yang dihadapannya ini benar adalah wanita hutan itu. “Bibi Eva.” “Oh ya suster Amanda kenalkan ini Rhysand yang aku ceritakan itu, dia adalah putra nyonya Elisa, kakak Angela dan Vio dia bahkan seperti anakku sendiri.” Rhysand langsung mengingat kembali ambisi wanita ini yang ingin membalas dendam kepada seorang pria yang sudah menyakitinya. Dan Rhysand langsung mendapatkan alasan wanita itu ada disana, masih teringat jelas ucapan wanita itu dan tangisan kebenciannya menyebutkan sebuah nama seseorang saat itu. “Bibi Eva tolong berikan obat mom, aku ingin berbicara kepada suster ini sebentar, aku tunggu diluar suster...” “Suster Amanda.” Sambung Eva, “Baik anak baikku, cepat suster Amanda!” Perintah Eva setelah Rhysand melangkah keluar dari sana. “Rhy mau kemana?” “Mom minum obat dulu, aku akan kembali lagi.” Isara mengutuk keadaan ini, bagaimana bisa dunia sesempit ini dia harus bertemu laki-laki itu lagi, laki-laki pasti sudah tahu apa tujuannya disana. Dengan rasa gelisah Isara akhirnya mengikuti Rhysand keluar dan segera menutup pintu kamar. Rhysand mulai menyusun beberapa hal yang bisa dia tangkap saat ini, Noah? Laki-laki yang menjadi tujuan wanita hutan ini ada disana, Noah adalah suami adiknya Angela. Rhysand mengepalkan tangannya geram, Noah adalah orang yang cukup baik, Rhysand kenal Noah sudah lama sekali. Seketika saja Rhysand menarik kasar Isara yang sudah berada dibelakangnya, “Ini tujuanmu?” “Tu-tuan apa maksud anda? Tuan anda menyakiti tanganku.” Isara mulai berkakting tidak saling mengenal, ia kesakitan tangannya di tarik kasar Rhysand lalu membawanya ke sebuah gudang. Rhysand menghempas kasar Isara disana hingga dia nyaris terjatuh. “Ini tujuanmu? Rumahku menjadi tujuan ambisimu? Siapa kau sebenarnya!” “Saya suster Amanda, ambisi apa? Aku tidak mengerti.” “Berhenti berakting! Kau berhadapan dengan orang yang salah!” Mendadak Rhysand yang padahal sangat penasaran kemana wanita itu pergi kini menjadi sangat tidak menyukainya. Wanita ini punya misi jahat untuk keluarganya terutama Angela adik kesayangannya. “Tuan saya tidak paham, apakah kita bertemu?” Emosi Rhysand mulai membuncah, bisa-bisanya dia berakting padahal jelas-jelas itu adalah dia, tahu lalat diatas bibir itu masih sangat Rhysand ingat dimana wanita itu pernah melumat bibirnya dengan air mata menganggap dia adalah pria yang dia benci itu. Rhysand melangkahkan kakinya, “Kau lupa? Kau amnesia? Kau ingin kembali diingatkan wanita hutan penyelamat yang ternyata kau datang ingin menjadi bola api disini?” Isara pun mundur sepatu pantofelnya mengetuk selangkah demi langkah kebelakang. “Tuan, mungkin anda salah orang, atau mungkin anda bertemu kembaranku...” Rhysand semakin dibuat mendidih ini seperti ramalan yang ia pernah dengar dari neneknya yang suka bermain kartu tarot dulu. Akan ada bola api datang di tengah keluarganya dan mengacaukan mereka semua. “Tuan, izinkan aku pergi—“ Rhysand langsung mendorong d**a Isara membuat wanita itu menempel ke dinding, sungguh jantung Isara sudah melompat-lompat gelisah namun ia berusaha untuk tenang dan bersikap seperti gadis polos yang tidak tahu apapun. “Tuan saya mohon, mungkin anda salah paham, kenapa menyakiti saya.” “Aku akan beri kau paham— seketika Rhysand mendekatkan wajahnya pada wajah Isara sungguh membuat Isara semakin menegang dan takut untuk bergerak. “Kau dengar, tidak akan ada yang boleh mencelakai keluargaku sedikitpun, aku tidak memandang siapapun sekalipun kau pernah menjelma menjadi malaikat penolongku, siapapun yang berani mengusik keluargaku artinya dia siap mati ditanganku.” “Tuan saya tidak mengerti.” Rhysand langsung menangkup kasar pipi Isara lalu membalas lumatan kasar Isara dulu dengan lebih kasar, Isara panik dan berusaha melepaskan. Rhysand pun melepaskan bibirnya namun masih menahan d**a Isara, “Ingat ini? Berengsek! Kau berengsek Noah! Lalu seperti itu kalimatnya, kau ingat?” Lelaki itu mengambil sebuah sapu tangan dari saku jasnya lalu membersihkan bibirnya. “Aku fikir kau adalah perempuan baik bahkan aku meminta untuk dipertemukan lagi denganmu ternyata, semesta memperlihatkan semuanya. Kau bola api terkutuk itu.” Isara berakting menangis disana sambil mengusapi bibirnya. “Tuan saya salah apa.” Rhysand menyeringai lebar, wanita ini tidak mau mengaku juga ia pun kembali mendekatkan wajahnya. “Masih kuat berakting, kau sudah siap kehilangan bentuk surga kecil ditengah hutan itu, Ronan bakar tempat itu!” “JANGAN!” Akhirnya Isara pun mengalah, “Aku tidak ada urusan denganmu! Aku bekerja dengan baik disini menjadi perawat ibumu.” “Akhirnya kau menyerah, kau dengar nona hutan! Kau tidak kenal siapa aku, aku bisa membuatmu menjadi debu jika kau mengusik sedikit saja keluargaku. Ku fikir kau hanya salah paham dengan masa lalumu. Noah dan Angela sudah lama bersama dan mereka bahagia, jika kau merasa di khianati aku rasa kau saja yang bodoh memasuki kehidupan orang lain.” “Kau tidak tahu siapa dia tuan.” “Kau lebih tahu?” “Aku tidak ingin dengar apapun, tolong menyingkirlah jangan halangi jalanku.” “Aku pecat kau sekarang!” Isara panik ia langsung diam membisu. “Tu-tuan, anda tidak bisa seperti itu. Saya mohon jangan seperti ini.” “Pergi sekarang!” “Tuan, tolong saya akan lakukan apapun asal anda... “ “Rhysand! Rhysand kau dimana? Ada kemajuan ibumu mencari suster Amanda dia merasa bersalah sudah melukainya, dimana kalian cepat minta suster Amanda datang, ini sebuah kemajuan dia juga tiba-tiba mau memakan obatnya.” Keduanya diam mendengar suara Eva, sampai akhirnya Isara merapikan pakaiannya dan segera keluar dari sana. Rhysand memukul kuat pintu, bagaimana dunia sesempit ini, bertemu sosok penyelamat yang ternyata mempunyai ambisi buruk untuk keluarganya. *** Sepertinya Elisa sudah mulai bisa menerima suster Amanda untuk mendampinginya, wanita itu bahkan tidur di kamar Elisa menemaninya. Namun Rhysand sama sekali tidak bisa menerima ini, semuanya sangat bertolak belakang dengan harapannya yang ingin memecat wanita itu. Rhysand benar-benar tidak tenang dengan ini semua, dia harus membuat wanita itu pergi dari sana, ibunya tidak boleh menyukai dia. Di saat hari masih gelap Isara keluar dari kamar Elisa, dia belum pernah bertemu Noah sekalipun, Isara ingin pergi ke area dimana tempat Angela dan Noah berada, Noah sangat suka berolahraga saat hari masih gelap, Noah sangat suka waktu fajar dimana dia rasa udara masih begitu segar. Isara sudah menambahkan semua social media keluar ini untuk mengetahui aktivitas mereka, seperti tadi malam Angela membuat sebuah unggahan dimana suaminya pulang membawa hadiah untuknya, artinya Noah ada disana. Dengan mengendap-endap Isaran keluar dari kamar Elisa, ia tidak memakai pakaian suster melainkan piyama merah berbentuk jubah yang dalamnya super seksi itu. Tampaknya semua orang belum bangun menurut Isara, apa lagi Rhysand manusia paling berbahaya yang tinggal di lantai dua sendirian itu. Isara pun berjalan dengan santai dan benar saja bahkan semua pengawal masih tidur diluar sini dari kejauhan sudah tampak kamar-kamar yang berjajar rapi milik Angela juga Vio, tempat itu masih gelap sepertinya mereka masih tidur, namun lihat tepat sekali dugaannya ada seseorang pria keluar dari kamar Angel. Isara yang mengendap-endap itu pun bersorak ria dia akan melewati Noah disana dan melihat bagaimana ekspresinya. Isara bahkan sempat-sempatnya berhenti dan memoles bibirnya lalu membuka penutup piyama seksinya. “Terkutuk kau ingin jadi w***********g disini suster Amanda.” Isara tertawa sendiri lalu mulai menyimpan lipstiknya dan berjalan dengan anggun ke halaman kamar Angela. “APA RENCANA GELAPMU! SUSTER TERKUTUK! ” Tiba-tiba saja suara bisikkan tajam memekik di telinga Isara, Isara terkejut namun belum sempat berfikir dia langsung dibekap dan bawa pergi dari sana dari seseorang yang tidak dia lihat wajahnya sebab terlanjur pingsan oleh bius yang membekapnya. Rhysand pun membawa Isara ke lantai dimana dia tinggal itu, lalu mengikat tubuh Isara yang pingsan ktu kes sebuah ranjang. Rhysand muncul disaat yang tepat sebelum Isara memulai aksinya, laki-laki itu baru saja dari kamar Isara mengambil berkas-berkas wanita itu dan mencari tahu bagaimana bisa dia mendadak jadi perawat, lelaki itu selalu seperti biasa membawa senjata dan apapun untuk menjatuhkan lawannya. “Suster Amanda, menempuh pendidikan keperawatan di sebuah universitas Sun Frank, pengalaman menjadi suster di 4 rumah sakit selama 15 tahun. Penipu, milik siapa yang kau ambil.” Lihat Rhysand pada wanita yang tidak berdaya diatas ranjang itu sambil berjalan mondar-mandir. Sial, mendadak dia teringat oleh mimpi terkutuknya dua bulan lalu dimana wanita ini mengajaknya b******a. Rhysand segera membuka sprei yang menutupi ranjang itu lalu menggulung tubuh Isara yang memakai piyama seksi itu dan menghubungi Ronan. “Ronan, cepat bawakan aku tali,beberapa penutup wajah dan borgol.” “K*ndom?” Jawab suara serak itu. “Sudah berapa lama kau tidak membersihkan telingamu sialan! Bagaimana bisa borgol menjadi k*ndom.”
Free reading for new users
Scan code to download app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Writer
  • chap_listContents
  • likeADD