10 Predator Wanita

1443 Words
“Kau sangat takut mendengar kenyataan tentang adik iparmu Tuan?” Isara terkekeh kecil melihat Rhysand pergi dari sana. Tidak ingin berlama-lama diluar Isara kemudian masuk kedalam kediaman besar itu kembali, ia berusaha bersikap tenang sebab rencana pertamanya sepertinya akan berhasil, lihat Noah akhirnya melihat keberadaannya dan akan menemuinya. . Kini pria itu sedang di ujung parkiran mobil, Noah berpura-pura sedang menghubungi seseorang dan inilah waktu yang sangat di nantikan Isara. Isara terus bejalan sembari menikmati tumbuhan bunga-bunga ditaman yang ia lewati, ia sesekali bersuara menyanyikan sebuah nada lagu sampai akhirnya dia melewati Noah yang sedang bediri di ujung halaman parkiran itu. “Isara!” panggil Noah. Tentu saja Isara tidak akan menyahut sebab itu bukan namanya disana, dia terus saja berjalan melewati pria itu, namun Noah kembali memanggilnya sebab dia begitu penasaran dan dia lihat Isara dan wanita ini benar-benar tidak ada buangnya dengan Isara. “Isara tunggu! Aku tahu ini adalah kau, kau Isara! Apa yang kau lakukan disini, apa yang kau mau lagi!” Isara kemudian berhenti dia berpura-pura kebingungan lalu menoleh kepada Noah. “Isara? Maaf Tuan apa maksud Anda? Saya Amanda perawat ibu mertua anda, nyonya Elisa." Isara berusaha tenang meski segala kemarahannya sudah berkumpul di d**a, ia siap membalas semuanya dendamnya pada Noah. "Amanda?" Noah menggaruk dahinya sedikit bingung, apakah salah orang? Tapi Isara dan wanita bernama Amanda ini nyaris tidak ada bedanya dari paras hingga badannya, hanya saja penampilan suster Amanda lebih stylish berbeda dengan Isara yang sederhana suka memakai dress panjang dengan rambut hitam panjangnya yang sering ia gerai indah. “Suster Amanda?” “Ya saya suster Amanda.” “Ah ma-maaf, aku mungkin salah orang kau mirip sekali dengan temanku, baiklah permisi suster Amanda.” Noah yang masih kebingungan pun memutuskan pergi dari sana. Lelaki itu berjalan terburu-buru takut terlihat orang lain atau Angela istrinya yang akan memancing kecurigaan berbicara dengan wanita di area belakang rumah seperti ini. Isara tertawa ditempatnya melihat wajah Noah yang kebingungan tadi, “Sungguh kau tidak mengenal aku lagi Noah? Ya pasti tidak, mata abu-abu kebiruan yang kau sebut indah itu sudah berubah coklat dan rambut hitam yang suka kau sentuh itu juga sudah berganti warna. Apa lagi? Pakaianku? Kau rindu Isara dengan gaun kuno nak klasik itu? Haha...tidak ada, dia sudah menghilang.” Isara pun berjalan lagi masuk kedalam kediaman besar itu, Elisa pasti menunggunya. Elisa benar-benar sudah sangat bergantung padanya padahal baru saja dia bekerja disana. Isara bangga sekali pada dirinya, dia hanya perlu mela usaha besar diawal sehingga bisa meluluhkan Elisa dan sekarang mudah diatasinya. “Aku adalah suster Amanda, Amanda Moris wanita paling cantik dan mengerikan dirumah ini.” Haha.. *** Sudah beberapa hari bekerja di kediaman Wilian Levi tidak terasa waktu liburnya tiba, Isara mendapatkan waktu libur di hari minggu bulan pertama dan bulan terakhir. Di hari libur dia bisa bebas tugas mulai di sabtu malam namun tetap tidak bisa pergi lama dari kediaman Elisa sebab kapanpun bisa saja Elisa membutuhkannya. Seperti malam ini setelah memastikan Elisa tidur dengan nyaman dia memutuskan akan pergi keluar bertemu temannya yang ia jumpai saat bersama-sama mendaftarkan sebagai perawat di agency yang menaunginya itu. Isara sudah berpamitan kepada bibi Eva sang kepala pengurus disana mengatakan bahwasanya dia akan pergi keluar membeli beberapa kebutuhan pribadinya dan juga menemui temannya. Isara keluar diwaktu yang lumayan malam sebab teman yang akan ia temui itu mengundangnya untuk datang menghadiri sebuah acara ulang tahun di sebuah bar pada malam hari. Bagi Isara mungkin tidak ada salahnya menghadiri acara atau berteman dengan orang lain, ini bisa jadi sebuah penyegaran fikiran setelah lelah bekerja mengurusi seseorang selama 24 jam setiap hari. Isara memakai gaun malam yang cukup terbuka bagian punggungnya, seperti biasa ia selalu menggerai rambut indahnya. Isara lalu berjalan keluar meminta seorang penjawa mansion untuk membukakan pintu, Isara akan menggunakan sebuah taksi untuk menuju bar dimana temannya itu berada. “Hey siapa itu Martin?” tanya Elodi pada supirnya didalam mobil limousine yang baru akan masuk kedalam gerbang rumah dan berselisih dengan Isara. Elodi menatapi seorang wanita yang sangat cantik dengan gaun hitam memperlihatkan punggung mulusnya sedang berjalan terburu-buru keluar dari Mansion. “Itu suster Amanda, suster baru nyonya Elisa.” “Seorang suster? Kau tidak salah lihat, suster seperti itu? Lihat lagi itu Martin, itu lebih mirip seperti seorang model papan atas dia pasti wanita bayaran si berengsek Rhysand.” “Bukan tuan, itu benar suster Amanda. Dia masuk lewat agency kepercayaan kakek Wilian Levi.” “Oh ya? Wow sangat menarik, siapa yang memilihnya? Pasti si berengsek Rhysand.” “Bukan tuan, tuan Rhysand bahkan belum kembali saat suster Amanda mulai bekerja.” “Amanda... Ya cantik seperti namanya. Hahaha.” Elodi tertawa besar di dalam mobilnya, Elodi tampak tertarik pada Suster Amanda. “Gemma sepertinya kau kalah cantik dan seksi darinya.” Beberapa waktu ini Elodi berusaha mengejar Gemma kekasih Rhysand, lelaki kepala 4 itu bahkan rela mengiming-imingkan bagian hartanya untuk membuat Gemma menjadi miliknya dan pergi dari Rhysand sebab Gemma memang terlihat sangat cantik dan memiliki tubuh yang indah. Namun Rhysand tidak terlalu memikirkan itu sebab dia dan Gemma bahkan baru beberapa bulan menjalin hubungan, lagi pula Rhysand juga bukan seorang yang serius dalam menjalin hubungan, ada banyak wanita yang mudah ia kencani. *** Suana bar yang di datangi Isara begitu meriah, suara musik begitu berisik disana, para tau tampak bahagia menikmati pesta sembari menikmati jamuan dan berdanss disana. Teman sesama perawat Isara itu selain merayakan ulang tahun ternyata dia juga merayakan pertunangannya dengan sang kekasih. “Hay kau datang!” “Pasti, terimakasih sudah mengundangku Natalia.” “Hey kenalkan ini calon suamiku, David.” “Hay David.” “Aku mungkin akan berhenti menjadi perawat lansia setelah menikah, David tidak mengizinkan aku bekerja... Dia seorang pengusaha.” Bisik Natalia. “Wow sepertinya dia kaya raya.” “Tentu saja, disana para teman-temannya kau mungkin bisa mengajak salah satu dari mereka berkenalan, siapa tahu kau akan mendapatkan yang layak untukmu.” Dalam tempat yang lumayan gemerlap itu tiba-tiba saja Isara melihat seseorang disana, seseorang yang sangat ia kenal, netra Isara tidak berkedip menjadi pria itu dia tampak sedang berbincang dengan teman-temannya. “Noah?” Isara merekahkan senyumannya. Kebetulan yang bodoh macam apa ini bisa-bisanya ada Noah disini. Isara langsung mendapatkan sebuah rencana, Noah harus melihat dia disana lelaki itu pasti akan sangat shock melihat penampilannya. “Baiklah nikmati jamuannnya. Aku akan menyambut tamuku yang lain, Amanda.” “Okay.” Isara sudah tidak peduli dengan acara itu sebab dia sudah memiliki acara yang lebih seru lainya. Isara mengambil satu gelas wine dari seorang pramusaji disana lalu meminumnya perlahan sembari berjalan mendekati Noah dan berpura-pura tidak tahu apapun. “Sayang, lihatlah istri yang kau buang ini, bagaimana bisa kau tidak tergoda melihatku sekarang.” Isara sedikit menggerakkan tubuhnya mengikuti lagu sembari menunggu Noah akan melihat ke arahnya, sebab lihatlah para laki-laki disana sudah melihat ke arahnya dan terpesona pada penampilannya. Shit! Tiba-tiba saja Isara merasakan perutnya dipeluk seseorang, Isara langsung murka seseorang kurang ajar berani sekali menyentuhnya. "Hey apa ini!" “Kau suka sentuhanku, Nona!” “Sialan!” Isara langsung berbalik badan dan siap melemparkan gelas winenya kepada seseorang yang kurang ajar itu, namun suara itu langsung membuat Isara tersadar. “Ka-kau.” Bisa-bisanya selain ada Noah ada Rhysand juga disana. Apa yang dilakukan pengacara sialan ini disini? “Apakah menggoda para pria kaya raya adalah sampinganmu?” Isara masih kesal namun dia mencoba bersikap tenang dan tidak akan terpancing emosi dengan pria ini. Isara tersenyum kembali mensesap gelas winenya. “Hay kau disini? Apa katamu aku menggoda pria kaya raya? Kenapa harus mengoda yang lain jika aku lebih tergoda dengan pria di hadapanku ini. Mau berdansa denganku?” “Rencana tololmu terlalu terlihat dan sangat murahan, tidak bisakah kau bersikap lebih berkelas.” “Berkelas? Oh apakah masih jamannya seperti itu? Aku rasa sekarang wanita juga bebas mengutarakan keinginannya.”Isara melangkah mendekati Rhysand seperti biasa dia berusaha menggodanya. “Menjauh! Orang-orang akan melihatku.” “Adik iparmu? Hahah... Kau takut dia melihatmu bersamaku?” "Tutup mulutmu, predator wanita! Kau adalah perawat ibuku jaga sikapmu, harusnya kau tidak ada ditempat ini." "Aku adalah aku jika diluar rumah keluargamu, kau tidak berhak mencampuri urusanku. Baiklah jika kau tidak mau bersenang-senang denganku, permisi aku akan mencari teman lain." "Tidak akan! Kau tidak akan aku biarkan menggoda adik iparku!" Rhysand langsung menarik tangan Isara. "Apa-apan ini, lepaskan!" "Selagi aku masih hidup semua rencanamu tidak akan pernah berhasil." Isara pun tersenyum. "Kau memposesifi keluargamu atau aku sebenarnya?" "Cih! ayo pulang!" Rhysand menarik paksa tangan Isara. "Lepaskan aku! aku akan berteriak dan membuat iparmu itu melihat kita." "Lakukan!" Rhysand langsung membekap mulut Isara dengan tangannya lalu mengangkat tubuh wanita itu paksa.
Free reading for new users
Scan code to download app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Writer
  • chap_listContents
  • likeADD