kaka?

1561 Words

Vina memeluk erat leher laki-laki itu. Tubuhnya terlihat menikmati meski kedua matanya tak sadar dengan apa yang di lakukannya. "Lakukanlah segera, Albert… Aku ingin bersama dengan kamu. Jangan pisahkan lagi antara kita." ucap Vina. Laki-laki itu mengurungkan niatnya. Dia masih memikirkan nama yang disebut Vina tadi. Sebelum menyesal nantinya. Dia mencoba mengingatnya kembali. Lupakan saja. Mungkin cuma kebetulan saja nama yang sama dengannya. Laki-laki itu terdiam seketika. Wanita di depannya terus menggoda. Tubuhnya terlihat kepanasan. "Menginginkannya seperti ini. Lebih baik saat dia sadar." gumam Laki-laki itu tersenyum tipis. "Albert.. Kenapa kamu diam, sayang. Apa Aira lebih baik dalam permainan segala hal dengammu." Laki-laki itu mengerutkan keningnya bingung. Aira? Alb

Free reading for new users
Scan code to download app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Writer
  • chap_listContents
  • likeADD