Dua

1043 Words
ketika ia masuk ia melihat rama yang sedang berdiri dengan menghadap ke arah luar jendela . laki - laki itu sedang termenung dengan tangan nya di masukkan kedalam salah satu saku celana nya.  " sudah berani kau masuk " ucap rama dingin ketika tau adanya pergerakan dari arah pintunya " maaf tap- " aku gak butuh suaramu " ucapnya lagi " maaf kan aku " gumam alena pelan " keluar " interupsi nya kepad alena  " boleh aku mengobati luka mu ? " ya wajah tampan rama sekarang terdapat banyak luka disana sini akibat perkelahiannya dengan ajudan ajudan nenek mira. " gak " jawabnya singkat  " tapi kam- " aku sudah peringati untuk keluar kau masih tidak mengerti !! " tegasnya kepada alena yang masih berkeras kepala padahal sudah jelas bahwa rama sedang tidak ingin diganggu sekarang bahkan dengan istri murahanya ini. " aku mau mengobati lukamu " kekeuh nya lagi  rama sudah tidak sanggup menahan emosi nya lagi ia menarik rambut alena denga kasar dan wnita tersebut meringis kesakitan karena rama menjambak nya begitu keras " sakit.... mas sakit,,,,"  "kau sudah aku peringati untuk keluar kenapa kau keras kepala ha!!" menatap alena dengan tatapan tajam seolah ingin melenyapkan alena sekarang juga. " maaf mas maafkan aku " mohon alena dengan airmata yang sudah membasih pipinya namun rama tak peduli dengan itu bahkan ia menariknya lebih keras lagi sampai sampai rasnya kepala alena mau copot dari leher. " kau harus ku beri pelajaran baru kau mengerti bukan ?" ucapnya lalu  menarik alena kearah kamar mandi di dalam kamar mandi ia menghidupkan keran diwastafel lalu mengisi nya hingga penuh/ "kau pikir kau akan hidup bahagia setelah menikah dengan ku hah? " ujarnya yang masih marah dan menarik rambut alena dengan sekuat tenaga  " jangan bermimpi kau gadis murahan " smirk nya lalu tanpa berperasaan ia menenggelamkan wajah alena ke dalam wastafel berisi air itu , gadis lemah tersebut berulang kali meminta ampun tapi rama benar lah manusia b***t tak berperasaan setelah menenggelamkan wajah alena ia berlalih dengan menampar wajah nya berulang kali. wajahnya yang sudah pucat pasi hanya bisa menerima tamparan demi tamparan yang di layangkan oleh rama terhadapnya. "kuperingatkan kau !! jangan berani berani melawan ku jika kau tak mau berakhir seperti ini !! dan aku tak sudi kau panggil mas !! panggil aku tuan !! karna aku tuan dirumah ini !! " peringat nya mutlak kepada alena agar gadis tersebut tidak macam macam kepada nya. setelahnya rama pergi meninggalkan alena , alena berusaha memperbaiki duduknya kemudian ia menyadarkan tubuh lemahnya kearah dinding bercat putih tersebut gagdis manis tersebut meratapi betapa sialnya kehidupannya , ibunya wanita yang paling ia sayangi dan selalu ada disinya sekarang sudah tiada. ayah? dari sejak kecil hubungan ayah dan ibunya memang tidak baik baik saja , ayah nya yang selalu mabuk mabuk an dan berakhir memukuli ibu dan dirinya . dan sekrang gilirannya yang di pukul oleh suaminya , namun dengan alasan yang berbeda . " apa jalan hidupkku memang seperti ini tuhan " ratapnya ke dinding dinging langit  " apa semua pria sama ? ibu bilang hanya ayah yang begitu , tapi kenapa suami ku juga berlaku seperti ayah bu? " monolog nya sendiri dan ia menangis ntah sudah berapa banyak air matanya keluar namun ia masih belum puas. setelah ia merasa sudah baikan ia merapikan pakaian nya yang sudah basah tersbut lalu keluar. ketika ia keluar dari kamar mandi ia tak menemukan rama di kamar ntah kemana laki laki yang sekarang sudah berstatus menjadi suaminya itu pergi . alena tak peduli sekarang ia memilih untuk mengganti pakaian nya lalu keluar dari kamar yang menyeramkan ini. namun saat ia meriksa pakaian di lemari ternyata isinya pakaian laki laki itu aja , tidak ada satupun pakaian untuknya.menyedihkan bukan " bik " panggilnya ke arah bibik yangs sedang membersihkan meja makan  " iya nonya , nyonya kenapa ? " tanya bibik ke alena ketika ia melihat nona mudanya itu keluar dengan pakaian yang sungguh basah, ntah apa yang terjadi antara ia dan tuannya  " ehh jangan panggil nyoya bik , panggil nona aja ya , aku masih belum pantes untuk jadi nyoya, bik tu- eh mas rama kemana bik ? " hm katanya tidak peduli tapi di tanya juga yahh nama nya aja wanita  dimulut aja nggak kenyataan nya , oke balik ke topik :) " tuan rama barusan keluar non " ujar bibik  " hmmm , ada yang dititipkan nya gak bik ? " tanya alena sebab ia butuh baju baru sekarang , baju yang dipakainnya sudah basah total mana mungkin kan ia tidur dengan pakaian seperti ini bisa bisa masuk angin . kan jadi nya repot  " gak ada non , ada yang non butuhin ya? " tanya balik bibik mirna  " gini bik aku tadi meriksa ke lemari tuan rama disana tidak ada baju untuk ku , eh maksud ku mas rama " dasar mulut kadang susah diajak kompromi lemes banget tolong " hmm, nona mau pakai baju bibik ? baju bibik ada yang baru kok belum bibik pakai " tawar bibik ke nyonya muda nya yang malang ini  " gak yang baru juga gak papa bik, yang penting baju " ujar nya " yasudah non ikut bibik ke kamar bibik , biar non yang pilih bajunya " ajak bibik  " ayok bik "  di kamar bibik , bibik memilih milih pakaian yang pantas untuk nyonya muda nya ini walaupun alena sudah peringatin untuk pakaian biasa aja tapi bibik masih kekeuh untuk memilih pakaian yang pantas nyonya muda nya ini. "ini non , sepertinya bagus untuk non " baju drees panjang warna maroon dipilihkan bibik untuk alena  " terimakasih bibik , aku pinjam dulu ya bik nanti kalau aku ada uang aku gantiin yang baru bik " ucapnya ya padahal ia tahu bahwa suami nya orang kaya tetap aja ia merasa bahwa itu bukan miliknya setelah kejadian di kamar mandi tadi menyadarkan nya   " Manda !!! manda !!! " teriak rama yang tak lain suami nya kini " bik aku permisi ya , makasih bik baju nya " ucapnya lalu berlari ke asal suara yng dari tadi tidak berhenti memanggil namanya  " iya ma tuan ada apa " ucap alena setelah ia sudah berada didepan suami nya ini . .............. oke to be continue ya guyss
Free reading for new users
Scan code to download app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Writer
  • chap_listContents
  • likeADD