TJCPP 5

999 Words
"Dahulu kala, hiduplah seorang gadis cantik dan manis yang tinggal bersama keluarga tercintanya. Namun, karena suatu kejadian yang menimpa keluarganya, kedua orangtua gadis itu harus melenggangkan nyawa mereka. Sang gadis yang masih kecil pun harus tinggal bersama keluarga bibinya yang jahat. "Alih-alih disayangi, gadis itu malah disiksa. Dipaksa menikah dengan seorang laki-laki yang tidak mencintainya. Oh ... Oh tapi itu bukan cinta sejatinya. Lalu—" "Hentikan Zzassaalb, untuk apa kamu membacakan dongeng aneh seperti itu? Kita seharusnya menjalankan tugas dari Dewi Bunga. Kamu tahu bagaimana menyebalkannya dewi itu," bisik seorang peri kecil dengan rambut biru dan baju yang terbuat dari kelopak bunga mawar—senads dengan rambutnya. Beda dengan peri Zzassaalb, peri mungil satu itu menggunakan baju terusan yang terbuat dari kelopak bunga mawar merah. Dia baru saja tertawa sambil membuka buku yang lebih mungil lagi. Perjalanan mencari orang yang tepat memang sangat sulit untuk mereka—para peri bunga. Rychell—peri dengan kelopak bunga mawar merah—baru saja mendengus. Zzassaalb tahu jika temannya lebih suka bermalas-malasan di kediaman langit. "Kata kamu, kita harus segera menyelesaikan tugas ini. Jadi aku sudah menyebutkan kriteria gadis yang akan kita pilih," ucap Zzassaalb dengan percaya diri. "Kapan? Oh tidak ... jangan tunjukkan senyum itu. Aku tidak akan pernah setuju jika latar belakang gadis itu seperti yang kamu dongengkan tadi," balas Rychell mutlak. Zzassaalb tertawa, seolah tidak memedulikan ucapan Rychell sama sekali. Walau kenyataannya peri bunga mawar biru itu tahu kalau ucapan, pikiran dan tindakan Zzassaalb tidak dapat dihentikan. Itu pula yang mendasari kenapa dirinya berada di sini—dengan paksaan masih dari Dewi Bunga. Rychell kembali mendengus, lalu dia menggoyangkan tubuh temannya. Siapa tahu dengan cara seperti itu Zzassaalb akan sadar. "Kamu gila ya?! Bagaimana bisa kita mengambil kisah percintaan dari kriteria gadis yang kamu katakan?! Aku benar-benar tidak setuju," ucap Rychell dengan tatapan berapi-api yang masih tidak akan Zzassaalb acuhkan. "Memangnya apa salahnya? Lihat peri anyelir merah, dia berhasil menggali kisah cinta seorang Dewi Langit. Lihat pula peri bunga bokor, dia berhasil mengambil kisah seorang putri," jelas Zzassaalb tidak mau kalah. "Peri anyelir sudah berpengalaman! Peri bokor hanya beruntung. Dalam kasus ini, sebaiknya kita mencari orang biasa yang tidak akan sulit dijodohkan," elak Rychell. "Cukup, Syl! Ayo kita cari saja!" Rychell tidak dapat berkata-kata lagi, kini tangannya sudah ditarik oleh pergi mawar biru. Sepertinya misi ini akan berakhir sangat lama. Ya, berkat kriteria aneh yang Zzassaalb berikan. Ini semua bermula karena sebelumnya Rychell gagal dalam menangani kasus percintaan lagi. Kriteria yang dia kehendaki tidak sesuai dengan pasangannya. Lalu Dewi Bunga atau Dewi Musim Semi itu memintanya untuk dipasangkan dengan Oncith. Berbeda dengannya, peri itu memiliki kendala karena terlalu berambisi. Terpaksalah mereka untuk saling bekerja sama. Sayangnya, usaha Dewi Bunga tidak akan berhasil. Tentu saja! Dia dan Oncith tisk memiliki pemikiran yang sama. Ada baiknya mereka mencari secara acak dan dipertemukan begitu saja. Takdir seseorang tidak ada yang tahu. Namun, Oncith ingin menentukan semuanya sendiri. Menentukan takdir dari sang target. Rychell tidak sepakat. Mereka terlalu sulit untuk disatukan. Jika seperti ini terus, mereka tidak dapat pulang ke mansion bunga. "Oncith, ayo kita membuat kesepakatan! Mulai dari sini kita akan berpisah. Kamu carilah perempuan apa-itu-namanya untuk dijadikan target. Aku akan mencari laki-laki yang tepat sebagai pendukungnya," ucap Rychell, "dengan begitu tugasnya akan segera selesai." "Tidak Rychell. Apa kamu tidak takut terbang sendirian di tempat yang tidak ketahui. Jadi ayo temani aku," rengek Oncith. Sampai sekarang dia tidak mengerti mengapa peri mungil nan menyebalkan itu berhasil direkrut begitu saja. "Aku tidak akan mengganggumu, Oncith. Sebaliknya, kamu pun tidak akan menggangguku. Jadi mari kita membebaskan diri. Tidak akan ada masalah apa pun, percayalah," ucap Rychell. Oncith mendengus. Dia kesal, tetapi memang ada beberapa hal yang memang benar. Dia sebenarnya ingin membantah dan jika tetap memaksa dia akan memberikan kriteria laki-laki yang dicari. Namun wajah Rychell sedang tidak bersahabat. Sepertinya sahabatnya itu sudah sangat kesal padanya. Jadi Oncith menelan ludah. Dia perlahan-lahan melambatkan laju terbangnya. Ketimbang itu, satu hal yang belum ada kepastian, kenapa pula dia harus menuruti apa yang dikatakan oleh sahabatnya. Meski begitu, dia sangat tidak ingin kehilangan Rychell. "Baiklah Rychell, aku setuju dengan usulmu. Jadi kita akan berpisah mulai dari sini?" tanya Oncith pelan seraya dia menahan tangan Rychell. Rychell mengembuskan napasnya. "Ya. Kita berpisah di sini. Ingat Oncith, jangan mengacaukan ini. Kamu cukup mencari seorang gadis untuk dijadikan target. Sedangkan aku mencari seorang laki-laki." "Iya, Rychell. Aku akan mengingatnya," balas Oncith malas-malasan. Bosan dengan ucapan Rychell yang sama terus-menerus. "Baiklah, sampai jumpa!" Rychell tahu kalau Oncith tengah menghindar darinya. Agak kesal, juga takut. Dia cemas kalau peri bunga mawar itu akan mengacaukan segalanya seperti sebelum-sebelumnya. Ya, lagi pula mereka sepakat untuk mencari orang dengan kriteria yang ditentukan. Oncith tidak mungkin salah, karena bagian gadis itu adalah mencari gadis sesuai kriteria. Ah, Rychell tidak begitu ingat apa saja yang diharapkan oleh Oncith. Yang jelas gadis itu harus sangat menderita, ya itu poin penting dari kriteria Oncith. Rychell pun memutuskan untuk segera terbang ke sisi timur berlawanan arah dengan ke mana Oncith pergi. Dia tidak marah atau kesal, hanya ingin peri mungil itu menjalankan tugas dengan baik. Ah, dia ingin segera istirahat. Tidak ada niatan baginya untuk mendapatkan penghargaan seperti peri anyelir dan bokor. Sudah berhasil menjodohkan orang yang jatuh cinta saja cukup baginya. Ada bagusnya karena peri bunga memiliki kemampuan untuk tidak dikenali oleh orang dan dia sudah mempelajari teknik itu. Dengan begini, tidak ada yang mencurigainya atau bahkan memburunya. Desa para peri (elf) terlihat ramah, sepertinya dia masuk ke kawasan para elf putih—para peri dengan telinga panjang yang terkenal ramah dan jarang memiliki kekuatan sihir. Rata-rata menggunakan fisik sebagai perlindungan diri. Di tempat ini, entahlah dia akan menemukan laki-laki yang sesuai. Semoga saja ada. "Oh Oncith, aku harap kamu tidak menjodohkan laki-laki pilihanku dengan seorang kurcaci. Ah ya ampun, aku harusnya tidak mengusulkan itu," ucap Rychell penuh penyesalan. Jika dia berada di kawasan elf, sepertinya Oncith pergi ke kawasan kurcaci. Itu akan sangat buruk. Jauh dari ekspetasi. Semoga saja para kurcaci tidak meiliki perempuan sesuai kriteria Oncith. 
Free reading for new users
Scan code to download app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Writer
  • chap_listContents
  • likeADD