TJCPP 7

1006 Words
Rychell tengah menikmati aroma bunga di dekat rumahnya. Dia masih menunggu Oncith sebelum Dewi Bunga muncul. Dewi itu dapat muncul kapan pun dan di mana pun, sangat mengerikan. Jika ada orang yang ingin dihindari, maka itu adalah Dewi Bunga. “Rychell!” panggil seorang peri yang sama mungilnya, tetapi peri itu memakai baju yang terbuat dari kelopak bunga mawar merah. Sahabatnya yang paling lama dalam berpikir. “Oncith!” balasnya dengan teriakan pula. Namun mata peri mawar biru itu lebih menatap tajam. “Apa kamu masih bisa tersenyum setelah terlambat dari jadwal yang ditentukan. Sudahlah, aku tahu ... kamu pasti kesulitan dalam mencari gadis sesuai dengan kriteriamu.” Oncith menelan ludah. Melihat Rychell marah karena dia terlambat saja sudah cukup mengerikan. Bagaimana pula jika dia menceritakan tentang apa yang terjadi pada peri itu. Sepertinya akan lebih buruk dari sekarang. Dia sangat tidak ingin persahabatannya hancur, tetapi cepat atau lambat pun akan sama saja.  Dewi Bunga akan membongkar segalanya. “Rychell, maafkan aku. Sebenarnya aku memberi berkah kepada seorang lelaki. Dia berasal dari suatu kerajaan di wilayah Fayfault,” balas Rychell pelan sekali. Rychell terdiam sejenak, lalu dia tertawa. “Oh ayolah, Oncith. Kamu memiliki selera humor yang buruk. Jika kamu memilih seorang laki-laki, maka pasanganku akan berjodoh dengan laki-laki pula?” “Rychell, aku serius! Ini memang terdengar aneh ... tetapi aku benar-benar memberikan berkah pada seorang laki-laki,” ucap Oncith seraya dia menangis. Peri bunga mawar itu perlahan-lahan turun ke bawah. Dia memeluk tubuhnya sendiri karena merasa sudah menggagalkan segalanya. Usaha mereka menjadi sia-sia karena ulahnya. Memang seharusnya dia tidak menguping pembicaraan. Dia tidak akan seperti ini. Di sisi lain Rychell merasakan kekosongan di hatinya. Sesuatu baru saja menghantam kepalanya dan itu terasa sangat berat sekali. Antara menyangka dan tidak, ucapan Oncith bukanlah sesuatu yang dapat dia terima dengan baik. Tentu saja. Apa kata Dewi Bunga nanti? Selama ini, tidak pernah ada kesalahan dalam tugas para peri bunga. Ya ampun, bagaimana ini. “Oncith,” panggil Rychell yang lalu menghampiri peri mungil itu. Dia memegang pundak temannya, “kamu sedang tidak bercanda kan?” “Tidak Rychell! Berapa kali harus aku katakan padamu kalau aku tidak sedang bercanda? Aku memilih seorang laki-laki karena saat itu nyawaku dalam bahaya dan bisa saja tidak akan selamat. Kukira kamu telah gagal mencari seorang pria yang dapat melengkapi kriteria gadis yang aku cari,” balas Oncith sampai menyembunyikan wajahnya. Sementara itu Rychell mencoba untuk tidak marah. Dia harus bertahan dengan apa yang terjadi jika semua ini tidak dapat terjadi. Andai saja dia tetap bersama Oncith, mungkin masalah ini tidak akan terjadi. Dia turut andil dalam masalah ini. “Aku tidak tahu apa hukuman Dewi Bunga jika dia mendengar kita mendapatkan masalah yang sangat buruk. Ini jauh di luar ekspetasiku, Oncith,” balas Rychell yang lalu mengembuskan napas, tetapi perasaannya masih sibuk mengatur emosi. Oncith semakin menangis. “Aku ... aku bersalah! Harusnya kita dapat bekerja sama dalam mencari pasangan. Ini salahku! Dewi Bunga akan menghukumku saja, tidak masalah. Aku ikhlas.” “Tidak perlu bicara lagi, aku sudah mendengarkan semuanya. Kalian berdua memang bersalah dan harus mendapatkan pelajaran setimpal,”  ucap seorang gadis yang berkali-kali lipat lebih besar dari pada para peri. Rychell menelan ludah. Mau terbang atau melarikan diri pun tidak bisa. Sudah terlambat jika mereka ingin mengubah keadaan. Satu-satunya cara agar selamat hanyalah tentang bagaimana dirinya dapat melakukan pembelaan diri. Atau semuanya berakhir. Hukuman paling buruk dapat dijatuhkan kepadanya. "D-D-Dewi Bunga!" ucap Oncith gugup dan Rychell masih menahan salivanya. “Hormat ... De-dewi Bunga.” "Aku butuh penjelasan yang sebenarnya dari kalian berdua! Singkat saja, bagaimana bisa kalian malah memberikan berkah kepada dua orang laki-laki. Kalian tidak berpikiran untuk membuat pasangan sesama jenis kan?" ucap Dewi Bunga yang lalu mengembuskan napas. Gadis itu segera menutup matanya. "Apa yang harus aku katakan pada Ibu Dewi? Bukan hanya kalian yang dalam bahaya! Adakah dari kalian yang mau mengaku?" Oncith buru-buru mengacungkan tangannya. Peri bunga mawar merah itu mengeluarkan air mata. Meski ditahan-tahan, pada akhirnya dia tidak bisa berbahagia begitu saja. Oncith sudah melakukan kesalahan paling buruk dan dia mengakui semua itu. Harusnya dia menurut pada Rychell, hanya mencari seorang gadis dengan kriteria sesuai. Andai dia tidak macam-macam, mungkin dia tidak harus memberikan kemampuannya pada seorang pangeran elf di wilayah Fayfault. Rychell turut menjelaskan melalui versinya. Dia pribadi memiliki kesalahan karena membuat kesepakatan untuk berpisah. Dia mengakui kalau dirinya hanya ingin segera cepat selesai dan beristirahat. Karena tidak mau mencari seorang gadis dengan kriteria tertentu, Rychell pun menyerahkannya pada Oncith. Andai peri bunga mawar merah itu dapat memberi kabar padanya lebih dulu, semua ini tidak aka terjadi. "Dewi, apa kamu harus mengambil berkah yang sudah diberikan?" tanya Rychell sangat menyesal. Dewi Bunga menggeleng. "Tidak bisa. Sesuatu yang sudah diberikan, tidak dapat diambil kembali. Jadi kalian harus bekerja lebih giat lagi untuk mencari seorang gadis dari kedua laki-laki tersebut. Kalian boleh pergi bersama atau sendiri-sendiri." "Tapi Dewi Bunga, Oncith takut. Kriteria yang Oncith inginkan terlalu rumit dan tidak ada yang memiliki nasib serupa. Bolehkan Oncith pergi ke wilayah lain?" tanya peri bunga merah itu sambil memelas. "Kriteria? Kamu tidak perlu mencari gadis seperti melakukan audisi begitu Oncith. Pilihlah orang yang menurutmu tepat," balas Dewi Bunga pelan, seraya tangannya menangkup kedua tubuh peri mungil tersebut. "Kalian tidak boleh melakukan kesalahan lain. Sebagai hukuman pula, aku tidak akan memberikan kalian status naik pangkat seperi peri lainnya. Sekarang kalian persiapkan diri," balas Dewi Bunga. "Aku harus melaporkan semua ini pada Ibu Dewi Musim Semi." Oncith mengangguk. Perlahan dia melihat pada Slyvia. Peri bunga mawar biru itu terlihat sangat tidak terpengaruh. Dirinya memang tahu kalau selama ini, Rychell tidak begitu tertarik dengan perlombaan. Dia sibuk mengamati Saja. Meski begitu, kemampuannya menjadi lebih kuat karena hal itu. Rychell yakin jika saat ini Oncith sangat terganggu dengan ucapan Dewi Bunga. Namun, mereka berdua sangat pantas mendapatkan hukuman seberat itu. Tidak naik pangkat sama saja membuat eksistensi bunga mawar di dunia sangat berkurang jauh. Seharusnya saat ini sahabatnya dapat merenung. Oncith sudah diberitahukan agar dia memilih seorang gadis yang pantas bukan gadis yang sesuai dengan kriteria rumit itu.
Free reading for new users
Scan code to download app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Writer
  • chap_listContents
  • likeADD