PART. 15 RAYUAN MAUT

1122 Words

Dari siang sampai malam rasa kesal dihati Vania pada Erwan belum juga hilang. Vania masih kesal, karena Erwan cipika cipiki dengan Kayla, sehingga ia tidak mau membukakan pintu kamarnya untuk Erwan, saat Erwan mengetuk pintu kamarnya usai mereka makan malam, dan sholat Isya bersama orang tua Erwan. "Nia Sayang, bukain dong." Erwan memanggil dengan nada merayu. "Enggak mau, kata Bunda Nia nggak boleh bukain pintu buat Abang!" Suara Vania nyaring. "Aduh, Nia lupa ya kalau Nia punya hutang sama Abang, hutang ongkos nganterin Nia ke sekolah belum dibayar. Nia tadi janji mau dibayar malam." "Iya Nia tahu, tapi Nia nggak mau bayar malam ini." "Kalau nggak dibayar malam ini nanti berbunga loh." "Biarin!" "Nia ...." "Wan, Nia!" suara bunda memanggil mereka mengagetkan Erwan. "Ya, Bun," sa

Free reading for new users
Scan code to download app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Writer
  • chap_listContents
  • likeADD