Caca melamun. Dia sedang duduk di kursi yang ada di teras balkonnya. Panggilan Lita, Mommy nya dari tadi tak terdengar olehnya. Ketukan pintu pun tak digubrisnya. Caca hanyut dalam dunia nya sendiri. Air mata Caca jatuh begitu saja. Hatinya terasa hampa. Tak ada lagi yang Dia damba. Uncle Tristan nya sudah menjadi milik Aunty Rara seutuhnya. Chintya terus saja mendekatkan dirinya dengan Toni. Ungkapan perasaan Toni pada nya masih Dia pertimbangkan. Caca gak mau Toni hanya sebagai pelariannya saja. Toni memang tampan. Tapi hati Caca sudah terlanjur memilih Uncle Tristan nya. Sebuah tangan mengelus bahunya dengan lembut. Caca buru-buru mengusap air matanya. "Kenapa sedih, hhhmmm?" Tanya Lita yang telah berdiri di belakang tubuh Caca. Lita merapihkan rambut panjang Caca yang coklat alam