Reiner menghela nafas panjang. Pria itu duduk di dalam ruang kerjanya di Algantara Group yang sudah ia tempati beberapa waktu belakangan ini. Harusnya Reiner bekerja namun saat ini kepala Reiner benar-benar terisi penuh oleh Reika. Reiner merasa benar-benar ditolak oleh Reika. Reika tidak pernah memberikan respon baik setiap ia mencoba mendekati gadis kecil itu. Reika seakan menanggapinya hanya demi sopan santun bukan karena Reika senang mengetahui Reiner adalah ayah kandungnya. Reiner yang sibuk dengan isi kepalanya sendiri sehingga ia tidak sadar bahwa sedari tadi ia melamun dan di hadapannya kini sudah ada Ghandi yang duduk dengan wajah datarnya. "Kalo elo balik kesini cuma buat bengong gini mending lo balik ke Boston. Reins butuh elo. Gue kelimpungan ngurusin Reins sendirian. Lo ta