Mencoba

1488 Words
Malam ini Aurora sendirian mendatangi lagi club malam yang biasa dia kunjungi dengan teman temannya. Aurora sudah membulatkan niatnya untuk mencari sembarang pria disitu dan membawanya untuk menghabiskan malam bersama dengan tujuan agar bisa hamil. Walaupun asal memilih tapi juga akan melihat dari segi fisiknya,setidaknya kalau bisa beruntung hamil anaknya nanti juga akan rupawan dari turunan gen ayahnya batinnya. Bahkan Aurora sudah memikirkan bagaimana nanti hidupnya setelah punya anak tanpa suami. setidaknya dia punya banyak uang dan bisa hidup mewah tanpa harus bekerja keras dia yakin suatu saat anaknya akan memahami keadaanya, karena menurutnya jaman modern sekarang juga sudah banyak wanita yang menjadi orang tua tunggal untuk anaknya. " Tumben datang sendiri lagi, jangan bilang kamu mau minum sampai mabuk seperti kemarin " Eric memincingkan matanya melihat Aurora yang sudah duduk santai di depannya sambil menikmati minumannya. " Tenang saja Ric malam ini aku tidak akan mabuk seperti kemarin, tapi.... ingin mencari mangsa haaahaaahaa...." Menanggapi Eric dengan candaan. " Jangan macam macam ra,ingat sebentar lagi kamu menikah sebaiknya hentikan kebiasaanmu mengunjungi tempat ini " Sebagai teman yang akrab Eric sering memperingati Aurora menurutnya tempat itu sangat berbahaya bisa saja ada orang jahat yang ingin memanfaatkannya. " Aku hanya bercanda Ric, aku kesini hanya ingin melepas stres kemarin aku kebablasan hingga mabuk " Bohong Aurora padahal apa yang tadi dikatakan akan mencari mangsa itu adalah yang sesungguhnya dia akan lakukan sekarang,bahkan Aurora sudah mempersiapkan obat jika memang dibutuhkan. Aurora kali ini sudah benar benar gila. " Kau terlihat sangat kacau kemarin,untung ada lily yang menjemputmu " " Terimakasih Ric sudah menghubungi lily untuk menjemputku hingga aku sampai rumah dengan selamat " " Ya aku benar benar khawatir jika ada orang jahat yang memanfaatkan keadaanmu, Baiklah nikmati minumanmu aku akan kembali bekerja ingat jangan sampai mabuk lagi seperti kemarin " Sepeninggalnya Eric, Aurora mulai mengedarkan pandangannya pada setiap sudut ruangan itu. Setelah satu jam lamannya dia duduk tapi tidak menemukan satu pria pun yang sekiranyya cocok. Sebenarnya melihat Aurora yang duduk sendirian menikmati minumannya, banyak pria yang mencoba menggodanya, bahkan ada yang terang terangan mengajaknya untuk menghabiskan malam bersama. Tapi tak satupun ada yang Aurora tanggapi. Terang saja mata para pria itu menatap m***m pada Aurora karena melihat pakaian yang Aurora kenakan begitu seksi jelas memperlihatkan lekuk tubuhnya yang sempurna. Waktu sudah menununjukkan pukul sebelas malam tapi Aurora juga belum menemukan mangsa yang tepat, Dia juga sangat risih saat banyak pria yang datang menggodanya. Mungkin malam ini belum beruntung batinnya. dia pun memutuskan untuk pulang. Saat Aurora ingin beranjak dari duduknya dia melihat ada empat pria yang baru saja datang, mereka terlihat sangat tampan dan berkharisma dengan tubuh tinggi tegap mereka. Mereka masih menggunakan kemeja rapi bisa dipastikan para pria itu baru saja selesai dari bekerja. Aurora pun mengurungkan niatnya untuk pergi dan menunggu kesempatan untuk bisa berkenalan dengan salah satu pria itu. Setengah jam berlalu Aurora melihat salah satu dari mereka buru buru meninggalkan tempat itu setelah menerima telfon. Lalu disusul dengan dua pria lagi pergi hingga tersisa satu pria yang masih duduk disana menikmati minumannya. Saatnya Aurora mulai beraksi malam ini dia harus berhasil menjalankan misinya. ***** Ke empat pria yang menjadi incaran Aurora tersebut adalah Cristian, Daniel, Gabrian, dan Lukas. kesemuannya adalah pria matang blasteran bule yang usiannya sudah 33 tahun dan masih single. Mereka ber empat adalah sahabat sejak kecil, malam ini niatnya mereka ingin melepas stres dengan minum ditempat itu. Maklum saja mereka adalah pimpinan di perusahaannya masing masing. Selama ini mereka terlalu sibuk dengan pekerjaan dan jarang berkumpul, hingga malam ini mereka memutuskan untuk berkumpul bersama di sebuah club malam. Sebenarnya jarang sekali mereka pergi ke tempat seperti itu karena mereka memang bukan tipe pria yang suka menghabiskan setiap malamnya di club malam untuk mabuk mabukan dan berkencan dengan wanita, Tidak merekan bukanlah penganut paham free seks. bahkan mereka terkesan dingin pada wanita, walaupun banyak wanita yang mendekati dan tergila gila pada mereka. Tadinya mereka berniat menikmati minuman bersama tapi mendadak Lukas menerima telfon dan harus segera pergi, lalu disusul Daniel dan Gabrian juga memutuskan untuk segera pulang, Tinggallah hanya Cristian yang duduk sendiri menikmati minumannya. Dia masih enggah meninggalkan tempat itu. sampai ada sesosok wanita cantik dan seksi mendatanginya dan mengajaknya untuk minum bersama. **** Melihat hanya ada satu pria incarannya yang masih duduk dan menikmati minumannya, Aurora mencoba peruntungannya. Dengan percaya diri dia mulai mendatangi pria itu, dan Aurora yakin pria tersebut tidak akan menolaknya melihat penampilannnya malam ini yang terlihat sangat sempurna. " Sendirian? " Aurora memulai aksinya dengan duduk di sebelah pria tersebut. Dengan ekspresi datarnya, Cristian hanya menatap sekilas pada wanita yang duduk disampingnya tanpa berminat untuk menjawabnya. sepertinya pria ini tidak tertarik padaku apa dia gay batin Aurora Sebagai pria normal Cristian mengakui Aurora sangat cantik dengan kulit putih bersih dan lekuk tubuh yang sempurna. tapi yang membuat Cristian jengan adalah cara berpakaian Aurora yang terkesan seperti perempuan murahan. Bukan wanita baik baik itu yang ada dipikiran Cristian. Sungguh Cristian sangat tidak menyukai wanita yang suka mengumbar aurat nya. " Ingin minum bersama " Aurora mencoba basa basi tapi tetap saja pria itu menganggapnya tidak ada. yang benar saja bahkan semua pria yang ada di ruangan itu mencoba menggodannya bahkan mata mereka menatap Aurora dengan pandangan lapar tapi hanya pria satu ini tidak tertarik padannya. Pria yang angkuh batinnya. Aurora semakin tertarik untuk menaklukkan pria tersebut, walaupun dengan cara yang kotor. Aurora terus saja mengajak Cristian mengobrol tapi tak satupun kata katanya yang ditanggapi, karena sudah mulai jengah dengan pria anguh itu Aurora melakukan sedikit trik berpura pura menumpahkan minuman yang baru saja dipesan oleh Cristian. " Maaf aku tidak sengaja " Aurora berpura pura memelas pada pria itu. Sementara Cristian menatap tajam pada Aurora, karena membuat bajunya basah dia pun segera ke toilet untuk membersihkan diri. " Aku akan menggantikan minuman yang kutumpahkan tadi " teriak Aurora yang melihat Cristian pergi menuju toilet. setelah selesai dari toilet Cristian kembali ke tempatnya dan disana sudah ada minuman baru yang dipesankan oleh Aurora. " Aku benar benar minta maaf , aku tidak sengaja. lihat aku sudah mengganti minumanmu dengan yang baru " Aurora pun terus saja mengajak pria dengan wajah datar itu mengobrol walaupun tidak di gubris. Melihat Aurora yang terus mencoba mengajaknya berinteraksi, Cristian sama sekali tidak tertarik dia hanya menatap perempuan seksi itu dengan wajah datarnya, sambil terus menikmati minumannya,tanpa Cristian sadari minumannya sudah dicampukan sesuatu. " Pergilah cari pria lain yang bisa menemanimu ngobrol dan minum aku sama sekali tidak tertarik " Apa pria ini bahkan mengusirnya, Aurora benar benar tidak percaya. tapi walaupun sudah di usir Aurora tetap saja duduk manis disamping Cristian dan menunggu reaksi dari minuman yang Cristian nikmati. Tentu saja Aurora sudah melakukan aksi liciknya tanpa sepengetahuan Cristian. Lima belas menit berselang Cristian mulai merasakan suhu tubuhnya menjadi panas, dan bayangan bayangan liar mulai bermunculan di kepalanya. sialll..... dia mengumpat dalam hatinya dia pun memutuskan untuk pergi ketoilet. Aurora melihat Cristian yang mulai gelisah bahkan keringat sudah mengucur di dahinya, segera dia mengikuti Cristian dari belakang. sepertinya obatnya sudah mulai bereaksi. Di depan toilet pria, Aurora dengan sabar menunggu Cristian keluar. " Apa yang kau lakukan disini " Menatap tajam pada Aurora. " kau terlihat tidak baik jadi aku mengikutimu kesini, apa kau terlalu banyak minum ? " Aurora mencoba mendekati Cristian dan mengapit lengannya. Benar Cristian memang sedikit mabuk. Cristian segera melepaskan tangan Aurora dari lengannya,dia mati matian mencoba menahan hasratnya tapi perempuan itu malah terus saja mendekatinya. " Pergilah jangan menggangguku " lagi lagi Cristian mengusir wanita itu. " Aku hanya khawatir dengan keadaanmu,lagi pula aku bukan orang jahat yang akan melukaimu " Aurora benar benar sudah tidak tahan lagi " Sepertinya benar dugaanku dari awal kau seorang gay.... " " Apa maksudmu mengatakan diriku gay " tentu Cristian tidak terima dengan kata kata Aurora barusan. dia laki laki normal sepenuhnya. bahkan sekarang dia sedang menahan hasratnya. " Buktinya kau sama sekali tidak tertarik padaku,bahkan semua pria di ruangan ini mencoba menggodaku sementara kau terkesan jijik ketika aku didekatmu " Aurora pun segera meninggalkan Cristian tapi baru saja beberapa langkah tanganya sudah di raih oleh cristian. " Oh jadi kamu mau bukti " Cristian pun segera mencium bibir seksi Aurora dengan ganas. ini benar benar gila, Cristian tidak pernah senekat itu pada perempuan sebelumnya. selama ini dia selalu bisa mengontrol dirinya untuk tidak melakukan hal hal yang tidak baik. tapi sekarang Cristian seperti tidak bisa menahannya lagi. Dilorong sempit dengan lampu yang remang itu mereka berciuman dengan panas bibir mereka bertautan saling melumat satu sama lain. sebenarnya Aurora sedikit kaget dengan ciuman tiba tiba dari Cristian. Dengan nafas yang tersenggal senggal Cristian melepaskan ciumannya mereka saling bertatapan. " Kita cari tempat lain " Tentu Aurora tau maksut dari Cristian karena juga itu yang dia inginkan. Aurora mengangguk dengan pelan. Dengan langkah lebar Cristian membawa Aurora ke hotel terdekat. jika selama ini Cristian selalu tahan dengan godaan dari para wanita tapi tidak untuk malam ini, dia benar benar butuh pelepasan secepatnya.
Free reading for new users
Scan code to download app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Writer
  • chap_listContents
  • likeADD