Dua Puluh Tujuh

2001 Words

Sakura memarkir motor di depan rumah. Melepas helm dan mengibaskan rambut yang kusam karena sengatan terik matahari. Antara gugup juga ragu gadis itu melangkah menuju pintu masuk rumahnya. Samar terdengar di telinga Sakura suara orang berbincang. Jantung Sakura mendadak berdesir demi mendengar suara Hiro. Suami yang beberapa bulan tidak ia jumpai. Memberikan salam sebelum memasuki rumah, mengalihkan perhatian Pak Umar, Bu Umar dan juga Hiro tentunya. "Kau sudah pulang Sakura. Ayo masuk. Ada Hiro datang." Pak Umar berucap dengan nada penuh kegembiraan. Sakura tersenyum, pun setelahnya memasuki rumah tanpa berani melirik pada Hiro. Mendadak Sakura merasa malu. Terlebih ketika Sakura menyadari jika suaminya itu kini tengah menatapnya intens membuat detak jantung Sakura bekerja tak seperti bi

Free reading for new users
Scan code to download app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Writer
  • chap_listContents
  • likeADD