Ini adalah kamar mandi kecil, dan hanya ada dua kursi di dalamnya. begitu dia keluar, dia tidak menyangka akan bertemu seseorang. “Maafkan aku.” Ratih buru-buru meminta maaf. "Oh, kamu pasti istri pamanku!" Pria itu menatapnya dan berkata dengan nada main-main. Ratih mengerutkan kening dan menatapnya dengan saksama. “Hisyam, keponakan Tengku Ammar.” Pria itu berinisiatif mengulurkan tangannya. Ratih teringat siapa dia, ternyata dia adalah keponakan yang telah memprovokasi Tengku Ammar dan dikirim ke Afrika. "Aku harus berterima kasih atas bantuanmu." Hisyam berkata dengan riang. Ratih tersenyum, "Tidak apa-apa." Saat itu, seorang pelayan datang sambil membawa nampan di tangannya. Ada dua gelas anggur di nampan itu. Hisyam mengambil dua gelas anggur, satu untuk Ratih, dan satu lagi