Chapter 15

998 Words

"Kabar kedua, Kamu mengalami anemia berat dan kekurangan gizi. Tidak baik bagi Anda untuk melakukan aborsi, atau Anda akan sulit hamil di masa mendatang." "Ah?" "Apakah kedua berita ini kabar baik atau kabar buruk bagimu?" Tengku Ammar mencondongkan tubuh ke depan, hampir menempel di wajahnya saat dia bertanya dengan suara rendah. Ratih menatap wajah tampan yang mendekat dan tidak bisa bereaksi. Suara 'ah' itu hanyalah tindakan bawah sadar. Pikirannya kosong, dia tidak bisa berpikir sama sekali, dan dia juga tidak bisa menerima perkataan Tengku Ammar. “Bagaimana… Bagaimana aku bisa hamil?” Ratih berkata dengan lemah. Penglihatannya menjadi hitam dan dia hampir pingsan. Tengku Ammar bersandar ke belakang dan menatapnya dengan tatapan tajam lalu berkata, "Kita tidak menggunakan alat

Free reading for new users
Scan code to download app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Writer
  • chap_listContents
  • likeADD