Bab 17

1401 Words

“Pak RT, ngapain? Kerja bakti?” Kang Udin menghentikan motornya. Dia tertarik dengan pemandangan yang sedang dilihatnya itu, seorang Rafan mencabut rumput dengan pinset. “Gak ada kerjaan,” balas Rafan. Dia hendak bangun tapi tangan Liana tergerak, memberi isyarat untuk segera berjongkok lagi. Kang Udin tertawa, tapi pelototan dari sang RT membuatnya harus mengulum senyum. Gegas mendekati Liana dengan membawa sebuah rantang di tangannya. “Bu Lurah, saya teh ingin memberikan ini!” “Apa ni?” Liana bingung tiba-tiba dikasih rantang. Mengintip sedikit, ternyata soto. “Wah, soto. Kebetulan aku lagi lapar. Makasih ya, Kang Udin.” Liana sangat bersemangat ketika melihat isi rantang. Kebetulan belum masak siang, jadi dia bisa menikmati soto. Dari baunya saja sudah sangat menggoda, dipastikan s

Free reading for new users
Scan code to download app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Writer
  • chap_listContents
  • likeADD