Debar Amarah

1325 Words

"Aku tidak sedang bermimpi kan? Keberanian dari mana kamu sehingga berani muncul di depan Lexi?" Saingan di masa lalu saling bertemu, tidak mungkin ada kata- kata rindu yang terucap dari bibir keduanya. Justru kata- kata tajam lah yang mewarnai pertemuan keduanya. 'Sialan, kenapa juga aku harus bertemu dengan wanita ini?' geram Lily dalam hati. Akan tetapi ia harus bersikap tenang di depan Liza. Gadis itu sangat blak-blakan dan bermulut tajam, jadi agar rencananya tidak kacau Lily memutuskan untuk menghadapinya dengan lembut. "Sudah lama waktu berlalu tapi kamu masih tidak menyukaiku. Bukan salahku kalau Alexi mencintaiku. Dan aku tahu kamu membenciku karena Alexi memilihku padahal kamu sudah menolongnya. Tapi kami saling mencintai kuharap kebencianmu akan luntur bersama waktu," balas

Free reading for new users
Scan code to download app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Writer
  • chap_listContents
  • likeADD