Intan tidak fokus mengerjakan tugas yang diberikan pak Dewa. Pikiran Intan terus berkelana pada Ibunya. Apalagi teman-temannya juga mengatainya dengan terang-terangan dengan sebutan anak pelakor. Intan pikir, pembullyan di tempat kerja hanya ada di n****+ yang selalu dia baca. Namun ternyata, pembullyan itu memang ada di dunia nyata. “Intan, ayah kamu gak ada kan? mungkin itu suami orang yang direbut ibumu, Akhirnya sadar dan kembali ke pelukan istri pertamanya.” Ucap Putri, teman Intan. Intan menulikan pendengarannya. Manusia bodoh dan tidak punya hati yang bisa menanyakan hal se-sensitif ini padanya. “Bisa jadi kan, Intan? Ayahmu kan pergi saat kamu kecil dan sampai saat ini belum kembali. Kemana lagi kalau tidak kembali ke pelukan istri pertamanya.” “Jangan sedih, Intan. Makanya ka