Bab 16

1038 Words

Rindu berbalik menuju pintu. Sudah cukup sebuah rekaman video dan tiga buah foto walau tidak terlihat jelas karena Morgan memunggunginya. Rindu menyusut hidung yang berair karena menangis kemudian menutup kembali pintu apartemen saat seseorang memanggil namanya. “Rindu!” Gadis yang selalu bersikap menyebalkan itu mendekat. Rindu merutuk. Kenapa dia harus selalu bertemu dengan si pirang ini? Rambut Anyelir memang berwarna pirang tapi bukan bawaan lahir melainkan hasil pengecatan, karena gadis itu asli keturunan Indonesia. “Ngapain lo di sini?” tanya Anyelir penuh selidik. Rindu mengedikkan bahu kemudian berjalan menjauh. “Eh, gue nanya ya!” kesal gadis itu karena Rindu tidak menghiraukannya. “Bukan urusan lo!” “Idih, songong lo!” “Biaaarin.” Rindu hendak berlalu tapi suara cempreng

Free reading for new users
Scan code to download app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Writer
  • chap_listContents
  • likeADD