Bab 41

1374 Words

Hari ini Langit meliburkan diri sembari menunggu informasi yang akan Dani sampaikan sebagai hasil penyelidikan. Pria itu masih bergelung dengan selimut sekalipun cahaya matahari sudah menembus tirai jendela. Hal yang tak biasa itu membuat sang mama menghampiri pasalnya Langit selalu bangun pagi dan tidak suka menghabiskan waktunya berlama-lama di tempat tidur. “Langit,” panggil Rere mengetuk pintu. Tidak ada sahutan. “Langit.” Rere kembali berseru. “Tumben jam segini belum bangun.” Penunjuk waktu bahkan sudah menunjuk angka tujuh. Wanita paruh baya itu memutar handle pintu yang tidak terkunci dan melangkah masuk. “Bangun, Sayang udah siang loh. Nggak ngantor?” Langit membuka mata. “Jam berapa, Ma?” “Jam tujuh. Bangun gih!” “Hari ini Langit nggak ngantor, Ma.” “Kenapa? Kamu sakit?”

Free reading for new users
Scan code to download app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Writer
  • chap_listContents
  • likeADD