Ada rasa tidak siap dalam diri Kelvin untuk menjalani rehab. Dia tahu betul dampak terburuk jika tidak mengkonsumi barang haram itu, hanya saja kalau tidak sekarang maka kapan lagi dia akan melepaskan diri dari belenggu akar yang mengikatnya dengan kuat. "Jangan takut nak, Abah akan sering menjenguk. Bawa ini." Abah memberikan sebuah sajadah kecil, Al-qur'an serta tasbih yang semula berada di dalam tasnya. "Untuk apa Bah? " tanya Kelvin bodoh. Dia seakan lupa apa gunanya benda yang diberikan Abah. "Abah tidak memaksa, jika sudah siap maka gunakan ini untuk mencari ketenangan," lirih Abah. "Terima kasih Bah, tetapi saya tidak yakin akan memakainya." Kelvin mengambil benda-benda tersebut. Tangannya merasakan sesuatu yang beda, dia merasa hina menyentuh benda yang mulia itu. Dia koto