Sepasang suami dan istri itu pun pandangannya menelisik mengikuti hingga Ayana dan Brian menghilang. Yura segera menarik Damar ke sofa dan mengajaknya duduk. "Bagaimana menurutmu? Bukankah dia sangat kampungan?" ungkapnya tidak suka. "Yah, sekilas tampaknya memang dia wanita pendiam. Dan tidak banyak neko-neko. Mungkin itu yang disukai Brian. Selain itu juga dia sangat cantik, pantas Brian terpikat, aku tidak heran," jawab Damar membuka suara. Wajah Yura tampak tidak puas dengan jawaban yang dilontarkan suaminya. "Jadi kamu juga menyukai wanita kampungan itu sebagai menantumu?" tanya Yura tak percaya. Damar hanya tersenyum miring. Dia tahu selera sang istri selalu tinggi. Mungkin Ayana tidak sesuai dengan ekspektasinya. "Kalau sudah terlanjur menikah memangnya mau apa? Kau ingi