"Jaga mulutmu, Ayana. Jangan menghina Alma. Dia calon istriku sekarang!" sergah Daniel dengan nada tinggi. Ayana begitu sakit hati mendengar perkataan Daniel. Rupanya mereka berdua benar-benar ada main di belakangnya selama ini. "Sepertinya hubungan Kakak beradik tidak menjadi bahan pertimbangan di sini. Aku tidak menyangka kau, Adikku, justru tega melakukannya. Apa tidak ada lelaki lain selain suamiku?" tanya Ayana dengan suara bergetar. Sakit karena terjatuh tidak ada apa-apanya dibandingkan dengan sakit dikhianati orang yang paling dia sayangi. "Maafkan aku, Kak. Aku tahu Kakak pasti sangat membenciku sekarang. Tetapi aku juga tidak bisa mengabaikan Daniel. Dia sangat kecewa karena kau tidak bisa memberinya seorang anak. Dia sering bercerita denganku. Lalu lama-lama kami…" Alma