When you visit our website, if you give your consent, we will use cookies to allow us to collect data for aggregated statistics to improve our service and remember your choice for future visits. Cookie Policy & Privacy Policy
Dear Reader, we use the permissions associated with cookies to keep our website running smoothly and to provide you with personalized content that better meets your needs and ensure the best reading experience. At any time, you can change your permissions for the cookie settings below.
If you would like to learn more about our Cookie, you can click on Privacy Policy.
Brian semakin mengeratkan pinggang Ayana merapat ke tubuhnya. Membuat Daniel mencibir pelan. Dia pun berdiri dan menyentuh sudut bibirnya yang terasa sakit. Lumayan juga pukulan dari Brian untuk membungkam mulutnya. "Aku tidak apa-apa," jawab Ayana menyandarkan kepalanya di d**a Brian yang bidang. Dia sengaja melakukannya agar Daniel berpikir jika mantan istrinya jauh lebih bahagia bersama Brian. "Ck. Aku tidak menyangka rupanya kau juga pandai merayu pria kaya," ujar Daniel. Brian menatapnya tanpa berkedip. Dia juga tidak melepas lengannya yang melingkar di pinggang Ayana. "Apa urusannya denganmu? Hanya seorang pria banci yang suka menghina wanita," jawab Brian sangat menusuk. Daniel tampak murka. "Memang dia pantas dihina. Mau-maunya kau ditipu mantan istriku yang mandul ini."