Bab 32 - Diperlakukan Berbeda

2142 Words

“Neng, bagaimana kalau tahun ini perlombaan yang diadakan ditambah lagi jumlahnya dari tahun sebelumnya?” Zinda berbicara dengan semangat 45 kepada Zulfa yang duduk tak jauh dari sisinya. “Melihat antusiasme para santri tahun lalu, aku yakin, Agustusan tahun ini jika lombanya diperbanyak arek-arek akan tambah semangat dan senang, Neng!” Gadis bermata sipit itu menambahkan. Sejenak, suasana di ruang pertemuan itu menjadi lengang. Semua mata kemudian menatap lurus pada Zulfa yang duduk meleseh seperti mereka—para pengurus pondok—di atas karpet biru tua yang menjadi pusat perhatian sekaligus pemimpin rapat di ruangan berukuran 12 x 5 meter itu. “Lomba seperti apa?” Lembut, perempuan dengan jilbab ungu yang menjadi pusat perhatian itu menyahut. “Kerohanian, Neng.” Zinda menjawab masih den

Free reading for new users
Scan code to download app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Writer
  • chap_listContents
  • likeADD