Bagian 12 - Kalah Telak

2027 Words
Peter dan Alex sedang menertawakan kebodohan Luke lewat CCTV yang Peter kirim lewat seorang opsir polisi. Saat ini, mereka sedang berada di balkon kamar yang di tempati Anna dan menikmati tontonan gratis itu. “Dad, aku pergi dulu. Sebentar lagi, Luke akan datang. Aku tidak mau Luke berpikiran yang tidak-tidak jika melihatku berada di sini,” ucap Peter. Alex mengangguk dan menepuk pundak Peter pelan. “Baiklah. Terima kasih sudah mau menyadarkan Luke, Nak.” Peter tersenyum kilas. “Aku tidak mau, jika suatu hari nanti Luke menyesal Dad. Aku yakin. Suatu hari nanti Anna akan bisa meluluhkan kerasnya hati Luke dan rumah tangga mereka akan bahagia. ” “Ya, semoga saja.” Peter keluar dari kamar itu. Sebelumnya, dia masih sempat melihat ke arah Anna yang melihatnya dengan sorot mata yang masih menyimpan—kekaguman terhadapnya. “Terima kasih sudah mau menolongku. Meskipun selama ini, aku selalu berbuat jahat dan membuat hidupmu berantakan,” ucap Anna sambil memainkan jemarinya yang lentik. Peter tersenyum kilas. “Sama-sama,” jawab Peter dengan suara datarnya seperti biasa. “Ingat, kau kakak iparku sekarang. Sudah kewajibanku untuk melindungi keluargaku. Dari apa pun itu.” Anna melihat kepergian Peter dengan mata berkaca-kaca. Entah terbuat dari apa hati pria penguasa itu. Tuhan benar-benar membuat Peter dan Jasmine istimewa. Tuhan membuat mereka sama-sama memiliki kebesaran hati yang lapang dan memaafkan Orang-orang yang sudah menyakitinya dengan mudah. Sungguh, dia sudah salah besar, pernah berbuat jahat dengan membuat Jasmine dan Peter terpisah demi obsesinya untuk memiliki Peter untuk dimilikinya. Maafkan aku Tuhan. Aku berhak di hukum untuk semua ini. Braakkk! Anna tersentak, begitu pintu kamarnya tiba-tiba ditendang dengan kuat hingga terbentur tembok dan menimbulkan bunyi se nyaring itu. Dan pria yang berdiri di sana, sontak membuat Anna menelan salivanya yang terasa tercekat di tenggorokannya. Luke menemukannya, dan jika di lihat-lihat, Luke sedang dalam kondisi—kerasukan setan. “Lu-Luke?” ucap Anna terputus-putus. Masih tak menyangka, Luke akan menemukannya walaupun dalam kondisi kesetanan seperti itu. Luke mendekat dan celingak-celinguk tak jelas, membuat Anna sedikit kebingungan. “Di mana pria berengsek itu?! Aku akan membunuhnya di depanmu!” “Pria siapa?” tanya Anna tak mengerti. Luke mabuk sepertinya. Atau bisa saja terbentur sesuatu dan menjadi gila sebelum datang ke sana. “Selingkuhanmu! Siapa lagi!?” jawab Luke semakin emosi. “Selingkuhan apa? Jangan ngawur kamu!” bela Anna pada dirinya sendiri. Sempat-sempatnya Luke berpikiran seperti itu? Andai Luke tau, karena kekejamannya, dia nyaris kehilangan kehormatan juga nyawanya. ‘Dasar suami sialan!’ Gerutu Anna dalam hati. Luke masih belum percaya. Peter tidak mungkin membohonginya atau salah memberikan informasi. Luke tau, bagaimana cerdiknya saudaranya itu. Kegeniusan Peter yang di atas rata-rata, bahkan pernah membuatnya kalah telak di meja bilyard juga arena bertarung dengan taruhan bernilai milyaran Dolar. Luke berkilah dan menatap sekeliling ruangan. “Hey pria berengsek! Keluar kau! Akan aku hancurkan kepalamu itu dengan batu!” teriak Luke dengan emosi memuncak. Siapa Anna, berani bermain api di belakangnya? Enak saja. Tidak boleh! Anna istrinya, walaupun hanya dia jadikan sebagai pembantu di rumahnya. “AKU DI SINI LUKE. AMBIL BATUMU DAN HANCURKAN KEPALAKU. “ DEG! Luke membatu. Suara tadi berhasil membuat Luke yang tadinya berkoar-koar dengan emosi mencapai ubun-ubun, menciut kikuk seketika. Bukan hanya emosinya yang lenyap. Keberaniannya pun juga terlempar ke dasar lautan terdalam. Luke memutar tubuhnya yang sudah kehilangan setan yang tadi merasukinya. Dan pria yang berdiri menjulang di depannya, tentu saja membuatnya menyesal karena sudah mengatakan ingin menghancurkan kepala pria itu dengan batu. Bukannya kepala pria itu yang akan hancur. Bisa-bisanya kepalanya dulu yang lepas dari tempatnya. “Daddy? Bagaimana Daddy bisa berada di sini?” cicit Luke nyaris tak terdengar. Dia merasa sangat bodoh sekarang. Alexander, The King Of Paris yang tak segan membuat kepala seseorang terlepas dari badannya menjadi ancamannya sekarang. Alex berjalan mendekati Luke dengan senyuman tipis—penuh ancaman. Sedangkan Luke, tentu saja Luke memilih diam di tempat untuk mempertahankan harga dirinya sebagai laki-laki jantan di depan Anna. Ya, walaupun yang sebenarnya, Luke ingin kabur saja dari ruangan itu dan tak menampakkan diri selama beberapa hari di depan Alex, ayahnya. Matilah aku ... Batin Luke frustrasi begitu Alex menepuk pundaknya dengan tatapan yang sulit untuk dia artikan. “Kau tau, apa akibat dari perbuatanmu semalam?” Alex memulai pembicaraan. Dia perlu meluruskan sedikit pemikiran Luke. Walaupun sebenarnya, dia tidak bisa terlalu ikut campur mengingat Luke sudah dewasa dan menjadi seorang kepala rumah tangga. Luke diam. Dia tidak mau menjawab pertanyaan ayahnya, jika ujung-ujungnya dia akan mendapatkan kemurkaan ayahnya yang jauh lebih menakutkan. “Anna hampir saja menjadi korban preman-preman jalanan itu jika aku dan Peter tidak datang tepat waktu.” “Apa?!” pekik Luke spontan. Masalah Anna hampir di lecehkan oleh preman-preman jalanan itu tak begitu penting untuknya. Tapi, yang menjadi pertanyaannya adalah, jika Peter yang sudah menolong Anna, kenapa Peter pura-pura tidak tau? “jadi, Peter sudah mengetahui semua ini, Dad?” “Tentu saja. Memangnya kenapa?” Jawaban ayahnya, tentu saja membuat Luke mengumpat kasar. “Sialan! Peter mempermainkanku!” Umpatnya sambil mengusap wajahnya kasar. Dia sudah dibodohi oleh Peter. Kepintaran Peter sudah mengalahkan telak kebodohannya. Bagaimana bisa, Peter berdiri di kubu Anna sekarang? Alex tertawa tipis. “Salah siapa, kau melakukan hal seceroboh itu? Peter hanya ingin kau memberikan kesempatan dan berbuat baik pada Anna.” “Aku tidak mau, Dad. Wanita itu sudah terlalu lama membuat keluarga kita hancur dan menderita.” “Luke! Ingat. Dia istrimu!” bentak Alex mulai meninggi. “sekarang, kau yang harus bertanggung jawab atas Anna. Lupakan masa lalu jika hanya menanamkan dendam di hatimu. Kau tidak lihat bagaimana kondisinya sekarang Huh?!” “Jangan lupa Dad. Kejahatannya masih terbongkar seminggu yang lalu.” Luke membuang muka. Ayahnya malah ikut-ikutan membela istri tololnya. Lihat sekarang. Pasti Anna sedang menertawakan dirinya. Wanita itu pasti sangat senang membuatnya kesusahan dan dimarahi oleh ayahnya seperti anak kecil begini. Apalagi, mendengar dirinya yang sudah Peter bodohi, pasti Anna akan semakin berulah dan mencoba membodohinya juga. Sialan kamu! Semua ini gara-gara kebodohanmu b***k t***l! Batin Luke sambil melihat Anna yang menunduk melihat kakinya yang di lilit perban. “Luke, kau dengar atau tidak?!” Alex mulai terpancing emosi. Mungkin, dia harus mengeluarkan ancaman untuk membuat Luke menerima Anna. “Baiklah. Daddy akan mengurus perceraian kalian. Jika kau tetap tidak bisa berbuat baik pada Anna, bagaimana?” tanya Alex membuat Luke sontak menukik alisnya tajam. “Daddy, tidak serius ‘kan?” “Apa aku pernah membuat lelucon, Luke?” “Itu sudah menjadi konsekuensi Dad. Salah siapa dia berani kabur dariku?” “Luke, kau mau memperlakukan Anna dengan baik, atau Daddy telepon pengacara saat ini juga untuk mengurus perceraian kalian?” Luke membuang nafasnya kasar. Ayahnya memberikannya pilihan yang sulit. Jika dia menolak, tentu saja rencana balas dendamnya pada Anna akan berhenti di tengah jalan sebelum Anna mendapatkan hukuman nya. Sepertinya, kali ini dia akan membiarkan Anna menari di atas awan. “Baiklah. Aku akan membawanya pulang,” jawab Luke menyerah. Alex tersenyum tipis. Ancamannya pasti sangat ampuh untuk membuat Luke menyerah. “Berjanjilah Luke. Kau akan memperlakukan Anna selayaknya seorang istri,” imbuh Alex membuat Luke terlihat ogah-ogahan walaupun dengan santainya Luke menjawab. “Oke Daddy. Aku janji ... “ “Janji apa? Katakan dengan jelas!” “Janji, akan memperlakukan Anna dengan baik.” “Bagus!” Alex memberikan Luke pelukan. Dia berharap, semoga saja Luke menepati janjinya. Sedangkan Anna, dia meringis melihat kehangatan yang tercipta antara Luke dan ayahnya. Luke beruntung, memiliki ayah yang sangat menyayanginya walaupun dia hanyalah anak asuh. Sedangkan dirinya. Dia hanya bisa bermimpi untuk bisa memeluk ayahnya lagi. Kesalahan fatal yang dilakukannya, juga berakibat fatal. Dia menjadi yatim piatu dan terjebak dalam kehidupan rumah tangga bersama orang gila. Anna sangat tau betul, alasan apa yang membuat Luke masih mempertahankannya. Balas dendam. Apa Lagi? Luke masih belum puas untuk menyakitinya luar dan dalam. Karena pada saatnya Luke puas nanti, Luke pasti akan tertawa di atas pemakamannya. “Sekarang, bawa Anna pulang. Dia butuh istirahat.” Alex menghampiri Anna dan tersenyum penuh kehangatan seorang ayah. “Jaga dirimu baik-baik Nak. Kau bisa mengadu padaku, jika Luke kembali menyakitimu, oke?” Anna mengangguk penuh haru. Keluarga yang di miliki Jasmine dan Peter, masih membuka tangan mereka untuk menyambutnya walaupun kejahatan yang sudah dia lakukan begitu banyaknya. “Tentu saja Paman,” jawab Anna dan mendapatkan pelukan yang sama hangatnya seperti pelukan ayahnya—dulu. Tentu saja, aku akan tetap diam sebagai penebusan dosa. Sangat tidak adil, jika aku tidak mendapatkan hukuman atas kejahatan yang sudah aku lakukan, bukan? Alex melepaskan pelukannya. Dia mengusap lembut wajah Anna dan berkata, “Luke, bawa istrimu pulang.” Luke mendekati Anna dan menarik selimut yang tadinya menutupi sebagian tubuh Anna. “Ayo, pulang!” ucap Luke dengan suara datarnya. “Luke kau tidak lihat? Anna tidak bisa berjalan.” “Dia tidak selemah itu, Dad. Hanya luka kecil kok. Memalukan, jika dia bersikap seperti anak kecil.” “Luka kecil katamu? Dengarkan Daddy baik-baik. Tulang kaki Anna retak dan sendinya bergeser. Dia tidak bisa berjalan dengan normal untuk beberapa minggu ke depan. Jadi, kau yang bertanggung jawab untuk merawatnya. “ ”Tapi Dad—“ Belum sampai Luke protes, Alex kembali melanjutkan perkataannya. “Tidak ada perawat, tenaga medis atau pun yang lainnya. Satu-satunya orang yang harus merawat Anna sampai sembuh hanya kau. Dan Daddy tidak mau tau!” tegas Alex final dan Luke harus kembali menghela nafasnya kasar. “Baik, Dad,” Jawabnya. Luke mendekati Anna dan mengangkatnya ala bridal style. Anna tentu saja kaget dengan apa yang di lakukan Luke. “Eoh, kenapa tidak pakai kursi roda saja?” tanya Anna gugup. Dia tidak pernah menyangka, Luke akan melakukan ini walaupun menuruti ancaman ayahnya dengan setengah hati. Luke menatap lurus ke depan dengan rahangnya yang tegas. Langkah tegapnya membawa Anna keluar dari kamar itu dengan Alex yang membuntuti di belakang bagai penjaga. “Dasar t***l! Kamu tidak lihat ini hotel, bukan rumah sakit ? Atau kamu buta huruf?! Tidak bisa membaca? Kamu ingin membuatku kesal karena di sini ada Daddy dengan bersikap sok lugu seperti itu? Iya?” cerocos Luke panjang lebar membuat Anna mengerutkan keningnya—kebingungan. Dia kan hanya memberi saran, agar Luke tidak kerepotan. Kenapa justru sarannya, membuat Luke berubah menjadi singa marah? “Kamu mau jatuh sendiri atau aku banting?” Mendengar ancaman Luke, Anna lekas mengalungkan tangannya ke leher Luke walaupun rada takut. “Enggak papa?” “Cerewet! Dalam 3 detik jika kamu masih se t***l dan sok bodoh seperti itu, pantatmu akan mendarat di lantai itu!” Grep! Anna mengalungkan tangannya kuat-kuat. Mulai dari sekarang, dia harus lebih bersabar untuk bisa menjinakkan hati Singanya itu. Alex hanya bisa tertawa pelan. Kekesalan Luke malah terlihat lucu. Kini, mereka sudah sampai di depan hotel. Luke meletakkan Anna di kursi depan mobilnya. “Dad, aku pulang. Daddy hati-hati di jalan,” ucap Luke dan Alex mengangguk pelan. “Baiklah. Kau hati-hati juga, “ jawab Alex dan Luke pun memutari mobilnya. Sebelum Luke, masuk ke dalam mobil, Alex masih sempat-sempatnya memberi ancaman yang membuat Luke mendengus kesal. “Luke, aku mengawasimu. Jaga Anna atau kau akan berakhir di pengadilan, Son ....” Luke memasuki mobilnya sambil mendengus kasar. Andai saja dia juga bisa memberi ayahnya ancaman? Pasti menyenangkan. Tapi, dia hanya bisa ber andai-andai. Payah! Luke mulai melajukan mobilnya meninggalkan area perhotelan itu. Bodohnya dia, karena tak ingat jika hotel tadi adalah milik ayahnya. Efek emosi tingkat dewa. Mobil yang mereka tumpangi, tiba-tiba berhenti di sebuah mini market. “Luke, kau ingin membeli sesuatu?” tanya Anna mencoba mencairkan suasana. Luke malah menatap Anna dengan ekor matanya yang tajam membuat nyali Anna kembali menciut. “Dari tadi kamu bisu?” ucapnya. “Aku mau beli kursi roda untuk kamu, karena kamu tidak mau aku bantu. “ “Bukan seperti itu, Luke. Aku tidak mau merepotkanmu,” bela Anna. “Sudah sadar ya? Kamu itu sudah merepotkanku dengan membuang-buang uangku karena benda berengsek itu.” Anna mengerjap dengan mulut menganga. Makan apa Luke sebelum menjemputnya tadi? Kenapa perkataan Luke susah untuk dia pahami? Sebentar perhatian sebentar-sebentar emosi. Anna salah besar, ‘kan jika menyangka Luke sedang PMS? Siapa yang bisa menebak, jalan pikiran suaminya itu sekarang? *** Mereka sudah sampai di rumah. Luke tidak lagi menggendong Anna melainkan meletakkan Anna di kursi roda yang dibelinya tadi. “Luke, aku bisa sen—“ “Hus! Cerewet! Mulut bawel! Bisa diam gak sih? Sadar diri. Kamu itu lemah. Kamu harus meminta bantuanku! Paham?” Anna mengangguk saja. Tidak akan menang dia berdebat dengan Singa yang songongnya selangit jagat raya. Lebih baik, dia menjadi istri penurut dari pada menjadi santapan. Luke mendorong kursi roda Anna memasuki rumah. Dan kehadiran wanita jalang itu yang masih berada di rumahnya, membuat Anna mendengus kasar. Anna muak. Seharusnya, wanita itu sudah pergi dari rumahnya. “Tuan, maafkan aku atas kelancanganku pagi tadi. Aku janji, tidak akan melanggar batasanku di rumah ini. Aku hanya seorang wanita yang bertugas untuk memuaskanmu seperti tadi malam, tidak lebih. Kita bisa bercinta dengan panas lagi ‘kan seperti tadi malam, Tuan?” Deg! Air mata Anna terkumpul di pelupuk mata. Dia tidak salah dengar ‘kan? Di saat dirinya berjuang untuk mempertahankan kehormatannya, suaminya justru bersetubuh dengan wanita jalang itu? Di rumahnya juga? Suami berengsek kau Luxander! Aku akan meracuni mu dan wanita jalang itu dengan sianida!
Free reading for new users
Scan code to download app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Writer
  • chap_listContents
  • likeADD