3. Medan Magnet

1534 Words
Profesor Austin memanggil Jim dan Danny ke dalam ruangan pribadinya yang terletak diantara bangunan rumah dan bangunan yang khusus digunakan untuk laboratorium. Letaknya yang berada di sebuah lorong yang menghubungkan keduanya membuat ruangan pribadi profesor Austin terlihat sangat tertutup dan tidak mudah dijangkau oleh sembarang orang. Apalagi pintu masuk ruangan itu tertutup oleh lukisan besar yang dari luar tampak seperti lukisan biasa sebagai pajangan. Belum lagi akses untuk masuk ke dalam ruangannya hanya bisa terbuka dengan sidik jarinya. Di situlah profesor Austin menyimpan benda-benda berharga miliknya, tentu saja yang berhubungan dengan penelitian yang sedang Ia lakukan. Sebuah ruangan kerja yang tidak terlalu besar dengan ukuran 4x5 meter. Sebuah ruangan yang penuh dengan sampel-sampel yang Ia tata di dalam lemari kaca yang terletak di salah satu sisi ruangan untuk menunjang penelitiannya. Selama satu tahun bekerja di laboratorium Edbert Steel, Danny belum pernah sekali pun masuk ke dalam ruangan profesor. Bahkan, Ia pun baru mengetahui ada ruangan tersembunyi di balik lukisan sebuah hutan yang cukup gelap dengan pepohonan yang sangat lebat dan terdapat air terjun besar di sampingnya. Jangankan Danny, Jim yang sudah bekerja bertahun-tahun dengan Profesor Austin saja hanya tiga kali ini Ia masuk ke dalam ruangan Profesor. Profesor Austin benar-benar tidak sembarangan memasukkan orang ke dalam ruangannya. Apa yang ada di ruangannya merupakan privacy, dan Ia pun tak ingin diganggu saat bekerja. Danny melangkahkan kakinya menuju ke ruangan profesor Austin. Memasuki ruangan yang terasa asing baginya membuat Danny mengarahkan pandangannya ke seluruh ruangan. Ia mengamati setiap detail yang ada di ruangan itu. Banyak sampel-sampel tumbuhan, binatang, bahkan benda-benda langit yang Danny pun baru pernah melihatnya. Hingga pandangannya tertuju pada sebuah batu berwarna coklat keemasan sebesar buah melon berukuran kecil. Beberapa detik Ia tak bisa melepaskan pandangannya dari batu itu hingga profesor masuk ke dalam ruangannya. “Prof…” panggil Danny saat profesor Austin melewatinya. “Ya…?” “Ini batu apa ya prof?” tanya Danny tanpa mengalihkan pandangannya dan terus menatap batu itu. Beberapa detik profesor Austin terlihat diam. Danny menoleh ke arah profesor karena tak langsung mendapat jawaban. “Itu space rocks (batuan dari luar angkasa). Yaaa… sejenis Meteoroid. Saya belum tahu pasti apa saja yang membentuknya karena berbeda dengan meteoroid yang biasa saya kenal. Itu yang sedang saya teliti.” Jawab profesor Austin. Meteoroid adalah bantuan luar angkasa yang terbentuk dari pecahan asteroid atau komet dan tidak memasuki atmosfer bumi. Profesor Austin belum bisa berterus terang untuk saat ini kepada Danny dan Jim. Namun Ia berusaha menjawab pertanyaan Danny dengan jawaban yang paling masuk akal. Namun Danny bukanlah tipe orang yang bisa menerima penjelasan begitu saja. Ia tahu profesor Austin sedang menutupi sesuatu, entah apa tujuannya. Kemudian Danny mengikuti prifesor Austin ke meja panjang dan duduk di depannya, di samping Jim yang sudah duduk terlebih dahulu, seolah menerima jawaban yang diberikan profesor. Profesor Austin menarik napasnya pelan dan mebghembuskannya secara perlahan sebwlum Ia berbicara di deoan Danny dan Jim. Ia melepas kacamatanya dan meletakkannya di atas meja. “Kalian tahu hutan di belakang laboratorium ini kan?” tanya profesor kepada Danny dan Jim. Mereka pun mengangguk. Siapa yang tidak mengetahui hutan Filbris, hutan liar yang sangat ditakuti hanpir seluruh warga Kalifornia, sebuah negara bagian yang terletak di pesisir barat Amerika Serikat. Bahkan tak hanya waeha Kalifornia, tapi hampir seluruh penjuru dunia pun mengetahui mitos dibalik hutan tersebut. “Jadi sekitar dua tahun lalu saya sempat masuk ke dalam hutan itu.” Lanjutnya. Danny dan Jim saling pandang. “Di sana saya menemukan sebuah gua yang terdapat medan magnet yang sangat kuat melebihi medan magnet yang ada di bumi.” “Bagaimana mungkin prof?” tanya Jim seolah tak percaya. Di tengah teknologi yang sudah semakin maju seperti ini, bahkan teori tentang medan magnet bumi sudah masuk ke dalam pelajaran sekolah ternyata tidak sesuai dengan kenyataan yang ada di bumi. Ah! Membuat Jim semakin bingung saja. Tapi tidak mungkin profesor Austin salah memberikan informasi. Berbeda dengan Danny yang percaya bahwa ada banyak hal di luar sana yang tidak bisa dinalar oleh manusia. “Apa yang harus kita lakukan prof?” tanya Danny yang menunggu instruksi dari profesor Austin. “Kalian pasti tau kan medan magnet selalu memiliki dua kutub. Seperti medan magnet bumi yang memiliki kutub utara dan kutub selatan. Jika di sekitar gua itu terdapat medan magnet, lalu dimana kutub magnet lainnya? Lalu apa fungsinya?” Medan magnet adalah ruang yang masih mendapat pengaruh gaya magnet. Kekuatan yang dimiliki olehnya bergantung pada jaraknya sehingga medan magnet berbanding terbalik jarak magnet. Medan magnet bumi berfungsi untuk melindungi penduduk bumi dari radiasi kosmik yang mengancam kesehatan. Radiasi kosmik adalah partikel listrik yang dihasilkan oleh matahari atau benda-benda langit lainnya. Kali ini Danny dan Jim mendapat tugas untuk pergi ke hutan Filbris dan meneliti medan magnet yang telah ditemukan dua tahun yang lalu. “Siap prof.” ucap Danny dengan lantang. Ia begitu semangat mendapat tugas dari profesor Austin. Jim hanya diam dengan banyak pertanyaan dan ketakutan membayangkan keseraman hutan Filbris. *** “Kamu yakin Dann?” tabya Jim sekali lagi sebelum mereka memasuki hutam Filbris. “pastilah Jim… kamu ngga perlu khawatir. Aku yakin di sana ngga ada apa-apa, tidak seperti yang kamu bayangkan.” Jawab danny dengan tenang. Dengan membawa perlengkapan yang dibutuhkan, pagi itu mereka berangkat berdua dari kediaman profesor Austin. Udara dingin dan hawa yang tidak enak mulai terasa saat mereka mulai memasuki pintu masuk hutan Filbris yang ditandai dengan pohon-pohon besar giant sequoia. Jim memandang ke atas, pohon-pohon tinggi dan rimbun membuat hutan terasa gelap dan pengap. Jim membayangkan kengerian apa saja yang terjadi di dalamnya. Dengan santainya Danny masuk ke dalam hutan lebih dalam seolah Ia sudah terbiasa dengan medan yang akan dihadapi. Tidak ada yang Ia takutkan. Jim mengikuti Danny dari belakang, tentu saja dengan pandangan mata yang sangat awas. Gerakan tubuhnya seolah tidak tenang, sebentar-sebentar Ia menengok ke arah kanan, kiri, dan belakang. Hingga sampailah Ia di sebuah gua seperti yang profesor Austin ceritakan. Mereka pun mulai memeriksa adanya medan magnet. Dan bener seperti apa yang dikatakan profesor, gaya magnet di tempat tersebut sangat kuat, bahkan lebih kuat dari gaya magnet bumi yang sudah mereka ktahu selama ini. Dengan melihat kekuatan medan magnetnya, Danny sangat yakin kutub magnet lainnya tidak berada di planet ini. *** Sementara di Pusat Penelitian dan Laboratorium Big Boston, Paul terus mengamati pergerakan robot Northon dari layar monitor. Ia harus memastikan bahwa robot Northon yang diciptakan bisa bekerja dengan baik, bisa melakukan sesuai dengan apa yang mereka inginkan. Ia selalu memberikan informasi terbaru mengenai penemuan-penemuan baru mereka sedetail mungkin kepada Perdana Mentri. Profesor Dave yang bertugas mengendalikan robot Northon pun tak pernah sedikit saja mengalihkan pandangannya dari layar monitor. Robot dengan teknologi paling canggih yang dirancang khusus oleh seorang ahli program terbaik dari Amerika Serikat berhasil diciptakan. Sebuah robot yang berbentuk seperti boneka salju dengan satu bulatan besar layaknya sebuah badan dan satu bulatan kecil yang mirip seperti kepala. Robot tersebut bisa berjalan melayang tanpa menyentuh daratan. Hal itu dimaksudkan agar robot tersebut dapat dengan mudah berpindah tempat melewati beberapa medan, bahkan medan yang paling sulit sekalipun. Walaupun butuh berbulan-bulan, bahkan bertahun-tahun untuk menciptakannya namun dengan usaha keras semua bisa terwujud dan mereka sangat puas dengan hasil yang didapat. Robot Northon mulai menjelajahi bagian paling ujung dari planet Abelian. Dimulai di daerah yang memiliki sumber air terbayak. Profesor Dave mengarahkan bagian sensor yang terdapat di bagian kepala untuk mendeteksi kandungan air yang terdapat di planet tersebut. Hal yang paling penting karena manusia tidak dapat hidup tanpa adanya air. Dengan mengarahkan sensor tersebut, profesor Dave sudah bisa mendapatkan informasi mengenai kandungan apa saja yang terdapat dalam air tersebut yang otomatis langsung dimunculkan di layar monitornya. Betapa terkejutnya Profesor Dave saat mengetahui kandungan air yang ada di planet tersebut. Berbagai macam vitamin dan mineral yang dibutuhkan oleh tubuh manusia semua sudah terkandung di dalamnya, tanpa terkecuali. Jika manusia mengkonsumsi air tersebut untuk keseharian mereka, maka sudah bisa dipastikan mereka tak membutuhkan lagi berbagai macam vitamin dan mineral dari makanan atau vitamin tambahan. Hal itu akan sangat menguntungkan untuk menghemat pengeluaran. Tubuh pun akan jauh lebih sehat. Gary Gordon tersenyum penuh kemenangan di balik meja kerjanya yang super mewah mendengar kabar tersebut. Ia bisa membayangkan berapa kocek yang akan didapatkan jika planet tersebut berada di genggamannya. Ia bisa menguasai dunia, melakukan apa pun yang Ia inginkan dan yang pasti ini akan menjadi bisnis terbesarnya dan bisa meraup keuntungan yang tak terhingga. Selanjutnya profeesor Dave mengarahkan sensor robot Northon ke bagian tanah yang bercampur dengan bebatuan. Sebelum melihat kandungan apa saja dalam tanah tersebut, profesor Dave sudah sangat yakin kandungan tanah di Abelian pasti menyimpan sesuatu yang menakjubkan. Bentuk dan warna tanah di planet Abelian sangat berbeda dengan yang ada di Bumi. Tanah di Abelian berbentuk seperti pasir-pasir lembut layaknya gurun pasir yang terdapat di Bumi. Warnanya pun coklat keemasan dan sedikit berkilau jika terkena sinar matahari. Keyakinan profesor Dave terbukti, tanah di planet Abelian mengandung delapan puluh persen bijih emas. Benar-benar menakjubkan. Profesor Dave betul-betul mengagumi kehebatan robot Northon buatan Rusia itu. Robot Northon tak hanya dapat mendeteksi kandungan dari berbagai macam jenis air dan bebatuan, tapi robot Northon juga dapat mengambil sampel dengan cara menggali atau menghancurkan sesuatu dengan alat yang keluar dari bagian tubuhnya layaknya sepasang tangan manusia.
Free reading for new users
Scan code to download app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Writer
  • chap_listContents
  • likeADD