Boston, Massachusetts
November, 2006
Seorang informan yang dibayar Hugh untuk mengikuti jejak penyelidikan kepolisian terkait kasus orang hilang di Boston dan kasus terbaru mereka yang saat ini menjadi buah bibir tentang mayat wanita di dalam peti, sore itu memberi Hugh informasi terbaru tentang ditemukannya jasad wanita lain di rumah seorang pendeta bernama Paul Scholes.
Hugh langsung menghubungi Judd dan Dale untuk menelusuri kasus itu hingga mereka berhasil menggali sampai ke akarnya. Ia punya dugaan kalau kejadian itu saling berkaitan. Sebelumnya, Hugh juga telah menghubungi Clay Thompson, rekannya yang lain yang juga merupakan seorang tangan kanan Hugh, untuk menemui keluarga korban wanita di dalam peti mati tersebut.
Ia hanya membutuhkan sedikit waktu untuk mengetahui bahwa korban pembunuhan yang diletakkan di dalam peti mayat adalah Amber Marylin, seorang gadis yang telah dikabarkan menghilang sejak sebulan yang lalu. Sementara itu, Hugh masih memfokuskan pencarian jejak Javier dan Lance yang diduga terlibat dalam hilangnya Kate.
Berkat informasi yang didapatkan Judd dan Dale dalam wawancaranya bersama Emma Winslet, juga penggeledahan sesaat mereka pada ruangan motel yang disewa Kate sebelum wanita itu dikabarkan menghilang, Hugh langsung meminta mereka untuk mengirimkan gambar beberapa barang bukti dalam ruangan yang disewa Kate untuk ditelusuri lebih lanjut. Pihak kepolisian mungkin belum sempat menggeledah seisi ruangan di kamar motel nomor 54 itu, karena Judd dan Dale mendapat lebih dari satu barang bukti yang mungkin akan menuntun mereka lebih dekat pada target.
Siang itu, Hugh duduk di ruang kerjanya sembari membolak-balik catatan kriminal Javier Mascherano yang didapatkan oleh salah seorang agen Hugh. Berdasarkan cacatan itu, Javier memiliki riwayat sebagai pengonsumsi narkoba, pernah dipenjara selama tiga tahun akibat peristiwa pemukulan di bar. Salah seorang keluarga yang pernah terlibat bersama Javier bernama Guy Hormer. Catatan itu tidak menyebutkan secara khusus hubungan Javier dengan Hormer. Kemungkinan, Hormer adalah kakak Javier atau bisa juga orang tuanya.
Suara pintu yang dibuka dan ditutup dengan cepat mengalihkan perhatian Hugh sepenuhnya. Ia mengangkat wajah dan mendapati Clay Thompson berdiri di sana. Berbeda dengan Hugh, Clay selalu mengabaikan sopan santun. Ia juga telah memilih tempat ternyamannya di sofa tanpa perlu repot-repot meminta izin dari Hugh.
Sikap Clay yang demikian tidak mengejutkan Hugh. Hugh mengenal Clay sejak usianya delapan belas tahun. Mereka telah menjadi lebih dari sekadar teman akrab. Hubungannya dengan Clay dibandingkan dengan agen Davisson yang lain lebih dekat layaknya hubungan seseorang dengan kerabatnya.
Clay adalah laki-laki berusia empat puluh dua tahun yang telah menghabiskan masa-masa suramnya bersama Hugh di MIT. Bukan hanya karena Clay dan Hugh yang pernah menjadi mahasiswa di universitas yang sama, tapi mereka juga telah menghabiskan bertahun-tahun hidup di neraka. Clay tahu persis kejadian apa yang membuat Hugh menjadi sosok yang dingin, jauh dari pria dengan karakter ceria saat usianya belasan tahun. Hugh juga paham apa yang membuat Clay tumbuh menjadi pria dengan tempramen tinggi dan suka menghabiskan sebagian waktu dalam hidupnya dengan alkohol. Neraka yang mereka hadapi bersama dalam tahun-tahun mengerikan itu membuat mereka tampak memahami satu sama lain.
Ketika mereka akhirnya bisa keluar bersama-sama dari neraka itu dengan saling bergandengan tangan, Hugh dan Clay akhirnya menemukan harapan hidup mereka kembali.
Hidup mereka saat itu serba kekurangan, mereka harus bertopang satu sama lain untuk tetap bertahan. Clay yang merupakan seorang pria keturunan Texas memanfaatkan kemampuannya dalam merawat kuda. Pria itu mulai berkeliling dan menawarkan jasa untuk merawat kuda. Sementara Hugh mulai mencari peluang dengan bekerja pada Billy Cuningham, pria berusia lima puluh tahun yang mengelola jasa penyelidikan khusus. Sayangnya, Billy meninggal diusianya yang ke lima puluh tujuh tahun dan pria itu tidak memiliki seorang keturunan yang akan meneruskan bisnisnya.
Berkat pengalamanya selama tujuh tahun bersama Billy, Hugh berpikir untuk mendirikan sebuah biro investigasi swasta miliknya sendiri. Clay adalah orang pertama yang bergabung dengan Hugh. Laki-laki itu ikut menyisihkan sebagian uangnya untuk pendirian Davisson Agency. Kemudian mereka bertemu Judd, seorang mantan tentara yang memiliki pengalaman buruk dalam perang. Judd langsung menerima tawaran Hugh untuk bergabung. Pengalamannya sebagai seorang tentara juga penembak jitu terbukti berguna untuk perkembangan kemajuan Davisson Agency. Dua tahun berikutnya, Dale dan Ben bergabung. Ben yang termuda di antara mereka. Laki-laki itu baru berusia dua puluh lima tahun ketika Hugh mengajaknya bergabung.
Ben adalah sepupu Hugh. Ia terlahir sebagai seorang pria keturunan Italia. Ayah Ben, yang juga merupakan paman Hugh, merupakan seorang mafia yang mengabdikan hidupnya untuk hal-hal berbau kriminal hingga akhir hayatnya. Bernard Hayes mati dalam penembakan diusianya yang ke empat puluh tujuh. Ia meninggalkan seorang anak laki-laki berusia belasan tahun yang kehilangan arah.
Tahun-tahun tersulit dalam hidup Ben adalah ketika laki-laki itu harus mengikuti jejak ayahnya untuk menghidupi dirinya sendiri. Ben menghilang selama tujuh tahun dan laki-laki itu kembali sebagai sosok yang berbeda. Saat itulah Hugh menemuinya. Ben, yang telah kehilangan arah dalam hidupnya, berhasil diselamatkan oleh Hugh yang mulai mengajarinya bagaimana menjalankan bisnis biro investigasi swasta bersama-sama.
Dalam tahun-tahun awal kesuksesan mereka, Hugh berpikir kalau mereka tidak akan berbalik dan melihat ke belakang. Nyatanya hal itu tidak berlaku untuk Clay. Di usianya yang ke tiga puluh delapan tahun, istri Clay, Meredith, telah melakukan tindakan bodoh dengan mengecewakan Clay Thompson. Itu adalah saat terakhir Hugh melihat Clay tersenyum. Masalahnya, Clay tidak hanya mencintai Meredith – laki-laki itu telah menyerahkan hidupnya untuk seorang wanita yang ia pikir akan menjadi teman hidupnya.
Hugh tahu kalau Meredith tidak baik untuk Clay. Wanita itu menyukai kesenangan yang glamor dan sikapnya yang suka memandang rendah seseorang, membuat Hugh tidak pernah menyukai Meredith. Meredith memperlakukan Clay sama seperti laki-laki lainnya. Sayang sekali Clay menolak untuk mendengarkan saran Hugh dan tergesa-gesa ketika menikahi wanita itu. Akibatnya, Hugh tidak pernah merasa lebih kesepian lagi dari saat ini. Clay Thompson - seseorang yang Hugh tahu tidak akan mengkhianatinya, kini telah menyerah pada hidupnya. Tidak ada yang dapat dilakukan Hugh sekarang. Jika ada seseorang yang bisa mengobati rasa sakit akibat penghianatan Meredith, maka Clay sendiri orangnya.
“Cesar menghilang,” kata Clay. “Sialan pria itu! Baru sore kemarin aku menemuinya. Kau tahu tempat mana yang mungkin dituju si berengsek itu?”
Hugh menutup bukunya kemudian berjalan hingga sampai di tepi jendela. Matanya memandang lurus ke luar jendela saat tangannya menyibak tirai hingga menyisahkan celah baginya untuk mengintip ke luar. Suasana di luar tampak senormal kelihatannya. Sebuah cadillac tua milik Clay terparkir di sana.
“Bagaimana dengan Claire?”
Claire istri Cesar yang dikabarkan terlibat dalam kasus penggelapan uang. Hugh meminta Clay untuk menyelidiki kasus itu sejak satu bulan yang lalu. Sejauh ini, mereka telah mendapatkan beberapa tersangka untuk kasus penggelapan uang yang dilaporkan oleh klien mereka, Edward Roosevelt, putra dari seorang mantan jaksa wilayah. Nyatanya, setelah Clay melakukan penggeledahan secara berkala dan merencanakan penggerebekan, mereka tidak hanya menemukan satu atau dua pelaku, melainkah jumlahnya belasan. Tentu saja, tidak satupun di antara mereka yang mengakui keterlibatan dalam kasus itu. Jadi, Clay telah memusingkan dirinya selama beberapa pekan terakhir untuk menemukan dalang dari belasan orang tersangka yang diketahuinya.
“Persetan dengan wanita itu! Sumber yang kau punya sama sekali tidak membantu.”
“Claire tahu sesuatu.”
“Bagaimana kau tahu? Wanita itu seperti orang kebingungan. Seseorang mengatakan dia pernah masuk rumah sakit jiwa. Kalau kau bisa membujuknya untuk mengatakan sesuatu yang membantu, silakan.”
Hugh tidak menanggapi sarkasme itu dengan serius. Ia hanya berbalik menatap Clay kemudian berjalan untuk membuat dua gelas kopi panas.
“Setidaknya kita bisa menempatkan Cesar diurutan pertama setelah mengetahui pelariannya ini.”
Clay mendengus. “Dia mungkin sudah pergi ke negara bagian lain dan memakai identitas palsu. Tidak diragukan lagi Cesar adalah penyebab kejiwaan istrinya yang terganggu.”
Begitu kedua gelas itu terisi penuh dengan kopi panas, Hugh berjalan mendekati Clay. Ia menyerahkan segelas kopi pada Clay sementara ia menyesap gelas yang lainnya. Reaksi Clay sudah bisa ditebak Hugh. Laki-laki itu menerima pemberiannya, dan bukannya menghabiskan kopi itu, Clay justru meletakkannya di meja, kemudian merogoh ke balik saku jaketnya dan mengeluarkan botol alkohol yang sudah setengah kosong dari sana. Yang membuat Hugh terheran-heran, laki-laki itu mencampurkan alkohol ke dalam kopinya kemudian menyesap kopi itu sembari memejamkan mata.
Itu adalah kebiasaan aneh Clay yang lain, tapi Hugh telah belajar untuk tidak mengomentarinya.
“Ku dengar kau menerima tawaran putri Russell itu?”
“Ya.”
‘Siapa yang menghilang?”
“Si bungsu, Kate Russell.”
"Tapi kejadian itu sudah berlangsung seminggu yang lalu?"
"Ya, itu benar. Aku menugaskan Dale bersama Judd untuk menyelidikinya."
"Kau mendapatkan perkembangan tentang hal itu?"
"Sejauh ini hanya beberapa informasi yang baru terkumpul. Dan.. aku berpikir kalau kasus itu ada kaitannya dengan kasus pembunuhan wanita di dalam peti mayat."
Clay mengernyitkan dahinya. "Bagiamana bisa?"
"Setelah membaca laporan terkait mayat di dalam peti, aku mendapatkan nama untuk korban itu. Amber Marylin dikabarkan menghilang sejak satu bulan yang lalu, kemudian ia ditemukan dalam keadaan tidak bernyawa di dalam peti. Ini baru sekadar asumsi karena secara kebetulan nama Amber telah tercantum dalam daftar orang hilang. Dan setelah membaca keseluruhan daftar itu beserta laporannya, aku menemukan bahwa beberapa nama yang disebut dalam daftar itu memiliki ciri identik yang sama. Mereka merupakan wanita berusia sekitar awal dua puluh hingga akhir dua puluhan, memiliki tubuh tinggi dengan berat badan yang proporsional, berambut pirang dan memiliki warna mata biru terang."
"Jika ternyata itu kasus pembunuhan, maka kuasa yang kita miliki untuk menyelidikinya tidak sampai di sana."
Hugh mengangguk. Ia diam sebentar untuk mempertimbangkan kemudian mengatakan isi pikirannya. "Tugas kita hanya menemukan Kate Russell."
Suasana kemudian berubah hening ketika Clay menyandarkan kepalanya di punggung sofa sembari memejamkan matanya. Sementara itu, Hugh masih berkutat dengan pikirannya saat Clay bertanya,
"Apa aku diizinkan untuk mendapatkan istirahat sebentar? Aku hanya ingin berbaring besok."
Hugh menatap Clay kemudian menyuarakan isi pikirannya. "Beristirahatlah satu hari di rumahku."
"Apa? Sial! Tidak. Rumahku lebih nyaman."
"Tidak karena aku tahu apa yang akan kau lakukan untuk mengisi waktu luangmu."
"Sialan kau!"