22. Kesal

1049 Words

Anggi mengembuskan napas perlahan setelah mempersilakan tamunya duduk. Hening, suasana ruang tamu bergaya semi modern itu. Laki-laki yang duduk di depan Anggi tampak mengamati pigura foto yang terpasang di dinding. Anggi merasa tidak nyaman dengan tamu yang datang itu. "Jadi, ada apa Bapak datang ke sini? Kalo hanya untuk melihat foto-foto pigura ini, sebaiknya dilakukan lain kali saja. Setiap foto ada sejarah tersendiri." Anggi mengusir secara halus sang tamu yang kini menatapnya. "Saya masih harus bersiap," lanjut Anggi tidak peduli siapa yang datang pagi ini. "Maafkan saya, Kenanga. Saya datang ke sini untuk meminta maaf atas kegaduhan yang dilakukan oleh anak saya, Tyas." Ali kini memahami bagaiman karakter gadis muda di depannta. "Saya ingin, kamu melakukan klarifikasi pada Batara C

Free reading for new users
Scan code to download app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Writer
  • chap_listContents
  • likeADD