112. Alun-Alun

1059 Words

Setelah semua sarapan, semua saudara Padmi pulang. Mereka membawa masing-masing satu kotak oleh-oleh yang diturunkan dari mobil. Masih ada banyak lagi dan sudah dibagikan ke tetangga. Padmi hanya mengelus d**a karena Anggi sangat sulit dilarang. Pun dengan Seno yang baru saja mengirimkan sejumlah uang untuk keperluan Ifah di rumah sakit. "Mbak Anggi, nanti boleh nggak, jalan-jalan pakai mobil ini?" tanya anak kecil, anak salah satu dari tetangga Padmi. Anggi berjongkok mensejajarkan tubuh dengan anak kisaran usia tujuh tahun itu. Ada banyak dari mereka yang hidup kurang berkecukupan. Anggi mengelus puncak kepala bocah laki-laki itu. Luka tercenung melihat sikap Anggi pada anak kecil; penyayang. "Boleh. Emang Iqbal mau ke mana?" tanya Anggi sambil mengulas senyum lebar. "Pengen ke alun

Free reading for new users
Scan code to download app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Writer
  • chap_listContents
  • likeADD