113. Syafira Mencari Anggi dan Luka

1031 Words

Segala sesuatu jika berhubungan dengan kemauan Anggi tidak boleh ada yang menolak. Padmi dan Solihin pun hanya bisa diam saat mobil majikan mereka sudah lecet. Anggi justru kelihatan sangat santai. Bukan sebuah masalah besar, yang penting banyak orang yang bahagia. Sekitar pukul tujuh malam, Anggi sudah merebahkan badan. Mereka tidak lagi tidur satu kasur. Anggi tidur di kamar yang biasanya dipakai Ifah. Luka tidur di kamar paling depan. "Kami pulang ke Yogyakarta dulu," pamit Anggi dan Luka pada Padmi dan tetangga lainnya. "Hati-hati, nanti main ke sini lagi, ya," jawab mereka karena sangat menyukai Anggi. Mereka semua tahu, Anggi adalah anak orang kaya, tetapi sangat sederhana. Tidak mau memperlihatkan jika sangat kaya. Anggi juga dikenal sangat dermawan. Ia membantu siapa saja tanpa

Free reading for new users
Scan code to download app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Writer
  • chap_listContents
  • likeADD