73. Teka-Teki Sulit

1034 Words

Luka tercenung saat melihat Anggi memberikan sebuah amplop berisi uang pada Dian. Salah satu bentuk solidaritas pada teman yang luar biasa. Salah satu nilai lebih pada Anggi yang baru diketahui oleh Luka saat ini. d**a Luka bergemuruh saat melihat wajah cantik Anggi tersenyum pada Dian malam ini. "Pak, pamitan dulu sama Dian baru kita pulang," kata Anggi berusaha tampak biasa saja setelah mendengar peringatan dari Dian. "Oh, ya. Saya pulang dulu, Dian. Kamu cepat sembuh, ya, kata Luka dan mendekat ke arah Dian untuk bersalaman. Dian hanya tersenyum pada sosok keponakan bos di kantor tempatnya bekerja. Luka tidak pernah seperti ini sebelum dekat dengan Anggi. Dian kini paham, mengapa banyak sekali orang yang membenci Anggi. Luka telah memilih Anggi saat ini. "Pak, pas saya datang tadi s

Free reading for new users
Scan code to download app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Writer
  • chap_listContents
  • likeADD