74. Kaget

1100 Words

"Anggi aku langsung pulang saja, ya?" tanya Luka setelah mengantar Anggi sampai depan pintu rumah kontrakan. "Ya, Pak. Terima kasih sudah diantarkan." Anggi berusaha tersenyum meski itu sangat sulit. Beruntuk, penerangan lampu di teras rumah kontrakan belum dinyalakan. Hanya ada penerangan dari lampu jalan saja. Mata Anggi sebak karena menahan tangis. Ceneng memang, bukan penggemar Luka, tetapi sedih saat mendengar sosok menejer tampan itu sudah punya calon ibu dari anak-anaknya. "Sudah selesai mengantar calon pacarnya itu?" Anggi berjingkat hingga melompat mendengar suara tak kasat mata itu. "Ada tagihan uang bulanan untuk kas RT, Mbak Anggi telah menunggak sampai dua bulan," kata Pak Amir--ketua RT yang sengaja menunggu kedatangan Anggi. "Ya, Allah, Pak. 'Kan bisa besok pagi. Saya j

Free reading for new users
Scan code to download app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Writer
  • chap_listContents
  • likeADD