12. Kebencian

1069 Words

Prabu bertambah girang karena ada makanan kesukaannya. Tidak peduli bagaimana perasaan sang papa dan Ayudia. Kenanga memesan lima porsi. Dua porsi untuk Mbok Padmi dan suaminya. Entah ada di mana mereka berdua. "Ck! Bentar jangan makan dulu. Aku telepon Mbok Padmi dulu. Kita makan bersama," kata Kenanga tidak menganggap keberadaan sang papa dan Ayudia sama sekali. Raut wajah Ayudia langsung berubah menjadi sedih. Ia sadar, dua anak sambungnya benar-benar tidak menyukai keberadaannya. Ayudia tidak bisa berbuat banyak saat ini. Bukan Seno tidak membantu mendekatkan mereka, tetapi Prabu dan Kenanga-lah yang menolak kehadirannya. "Mbok di mana? Kok nggak ada di rumah? Aku udah pulang dan mau makan." Pertama kali Kenanga menghubungi Mbok Padmi. Kalimat yang dikatakan oleh Kenanga pun sanga

Free reading for new users
Scan code to download app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Writer
  • chap_listContents
  • likeADD