66. Efek Ciuman Kilat

1021 Words

Marah, kesal, dan kecewa menjadi satu, akan tetapi Anggi tidak bisa berbuat banyak pada Luka. Anggi masuk ke dalam kamar dan mengganti pembalut dengan cepat. Ia mencuci bibir bekas kecupan Luka. Sehari dua kali mendapatkan dua kali kecupan dari Luka. "Nggi, buruan keluar. Aku mau mandi," kata Luka sambil mengetuk pintu kamar mandi dengan perlahan. Air mata Anggi menetes saat ini. Ia marah dan kesal dengan apa yang dilakukan oleh Luka. Anggi pun mematikan kran air dan segara keluar dari kamar mandi. Luka terkejut saat melihat wajah Anggi yang berlinang air mata. "Ka-kamu kenapa, Nggi?" Luka takut jika Anggi merasa sesak seperti beberapa waktu yang lalu. Nihil, Anggi tidak menjawab pertanyaan Luka. Adik Prabu itu justru langsung ke brankar. Anggi menghadap ke arah tembok. Ia berusaha mem

Free reading for new users
Scan code to download app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Writer
  • chap_listContents
  • likeADD