Senyum manis membingkai wajah sumringah Naina. Rion menatap tak suka dari balkon lantai, memperhatikan hubungan Naina dan Ferry semakin dekat. Sudah seminggu ini, adiknya itu selalu pergi dengan Ferry. Naina melambaikan tangan saat Ferry berlalu pergi dengan mobilnya. Rion segera keluar dari kamar, menyusul Naina yang sedang bercengkrama manis di ruang tengah. Sang mama juga mendukung usaha pendekatan putrinya itu dengan Ferry. "Jadi kalian udah pacaran?" tanya Ranti, bersemangat. Naina terlihat malu, mengusir kecanggungan dengan menyelipkan helai rambutnya ke balik telinga. "Tapi Nai juga belum tau, Ma, Bang Ferry ada rencana ngelamar aku atau nggak." "Nanti papa coba bicara," sela Wisnu sambil menyeruput teh hangat di atas meja. Rion merasa jengah dengan sikap mereka. Tentu pemandan