16. Keegoisan Keluarga Kharisma

2531 Words

Satu jam yang lalu. Naina membuka mata setelah semalaman dirawat di rumah sakit. Dia terkejut saat mendapati Ferry duduk santai di sofa, dengan secangkir teh di samping meja dan kacamata yang bertengger di hidung mancungnya. Duduk sambil menyilang kaki, sangat asik membaca buku tebal dengan tema bisnis. Naina belum menyahut. Rion tak ada di sisinya, tetapi pria ini menggantikan tugas sang kakak. Kasur yang berdecit itu pun menarik perhatian Ferry. Dia melepas kacamatanya untuk menarik kursi di samping kasur. “Kenapa, Nai? Perlu sesuatu?” Naina menggeleng. Sebenarnya dia merasa canggung karena Ferry menurut saja berjaga semalaman ketika diminta ibunya. “Mama kamu baru pulang sebentar, ngurusin papa kamu untuk siap-siap berangkat kerja. Kudengar, Rion nggak pulang beberapa hari ini, ya?

Free reading for new users
Scan code to download app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Writer
  • chap_listContents
  • likeADD