Rumah Sakit 2

1421 Words

“Udah bangun, Mas?” Aku mengangguk, kemudian tersenyum. “Abis mandi? Seger banget,” tanyaku saat melihat wajah segar Hani dari dekat. “Iya, gerah banget. Makanya sebelum subuh tadi, aku mandi dulu,” jawabnya dengan menyengir lucu. “Bisa tidur ngak, semalam? Pasti ngak nyaman, tidur di sofa.” “Nyaman kok Mas, sofanya juga besar gitu. Muatlah, buat badan aku yang mungil ini.” Memang benar, apa yang Hani katakan. Dengan ukuran badannya, yang minimalis itu pasti lumayan nyaman jika tidur di sofa. Beda cerita, jika aku ikut bergabung tidur di sofa. Pasti tidak akan muat, bisa-bisa Hani jatuh menggelinding saat tidur. “Mas ...” panggilnya. “Mas Reiga, lagi mikir apa? apa ada yang sakit?” tanya Hani, dengan panik saat aku tak kunjung menjawab. “Ha ... tadi kamu bilang apa, Han?” bisa-bis

Free reading for new users
Scan code to download app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Writer
  • chap_listContents
  • likeADD