Sore hari aku mendapat kan telepon dari Kakek Hanan, beliau memberi ku kabar jika Mas Reiga sedang sakit. dan tidak mau makan sejak tadi pagi.
Karena sedang berada di cafe, aku memutuskan untuk membuatkan beberapa makanan untuknya. Karena Kakek Hanan, meminta tolong agar aku mau membujuk Mas Reiga untuk makan.
Dia ini sudah besar bahkan sudah menjelang uzdur, tapi kenapa seperti anak kecil saja. sudah tau sakit bukannya makan, malah ini mogok makan seperti Embun saja.
“Ka, kamu nanti tutup seperti biasa ya. Aku mau pulang dulu, nanti kalau ada yang penting, langsung kabari akau saja.” aku menitipkan pesan pada Raka, sambil menyusun rantang berisi makanan.
“Asiappp, Mbak. Titip salam buat Pak Reiga, semoga lekas sembuh.”
“Iya, nanti aku sampaikan.”
“Pak Reiga, sakit kurang di sayang-
