RENATA: Aku terjaga karena merasakan dingin menjalar di ujung jari-jari kakiku. Pendingin ruangan ini hampir saja membunuhku. Aku lupa mematikannya semalam karena terlalu mengantuk. Untung saja kakiku tidak kram jika saja terlambat terbangun. Beranjak dari ranjang aku mencoba mengingat kejadian semalam. Menyanyi bersama Marcell, berdekatan di jarak yang sangat dekat dengannya, kehadiran Shelina yang barbar, kenyataan bahwa Marcell adalah teman sekolah Marcell yang aku yakini memiliki hubungan yang tak biasa, lalu terakhir pelukan Marcell yang menenangkan saat perasaanku gusar karena permasalahan Enrique. Rasanya semua berlalu begitu cepat. Membuat hidupku yang dulunya damai, serasa terusik dengan kehadiran mereka semua. Malas-malasan aku melangkah keluar kamar. Langkahku sedikit