Langit malam kini sudah berganti terang. Ruang rahasia yang tak terjamah matahari itu masih terdengar sunyi. Hanya suara dari napas dua manusia yang masih terlelap tidur, saling memeluk dan mendekap tanpa sadar. Abigail yang lebih dulu tersadar dari mimpinya, tetapi enggan untuk membuka mata. Harum tubuh yang sangat maskulin, terhirup hingga menusuk indra penciuman wanita bermata gelap itu. Membuat dirinya merasakan ketenangan dan rasa nyaman. Lingkaran tangan besar pada tubuhnya pun begitu terasa hangat, dengan harum napas yang berhembus menyegarkan. Abigail seakan tak ingin bangun dari mimpinya, tetapi tiba-tiba matanya terbuka dan membulat sempurna ketika mendengar suara geraman serak seorang pria. Perlahan bola matanya bergerak keatas dan mendapati Rhys yang sedang tertidur pulas