Thirteen

886 Words

Aku menghentakkan kakiku kesal. Sudah hampir satu jam aku berdiri di depan gerbang fakultasku, menunggu Bisma yang tak kunjung menjemputku.Sudah berkali-kali aku menghubungi nomor handphone Bisma, tapi hanya suara seorang wanita yang menyahutinya. Membuatku kesal. "Nomor yang anda tuju sedang tid...." Lagi. Aku memencet tombol merah di handphoneku dengan kesal. Aku membanting pantatku di sebuah bangku panjang tak jauh dari gerbang. Kemudian kembali sibuk dengan handphoneku. Berusaha menghubungi tunanganku yang sangat mengesalkan itu. "Hay!" Aku mendongakkan kepalaku ke arah sumber suara sapaan yang terdengar sangat ramah itu. Alan? "Kamu kok masih disini?" bingungku. Alan tersenyum kemudian duduk di sebelahku. "Habis ada rapat hima. Kamu kok masih disini? Ada rapat juga?" Alan. Ak

Free reading for new users
Scan code to download app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Writer
  • chap_listContents
  • likeADD